SISTEM LAMPU PENERANGAN JALAN OTOMATIS DENGAN SENSOR LDR BERBASIS ATMega8535
PROTOTYPE PENERANGAN JALAN OTOMATIS DENGAN SENSOR LDR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535
KELAS EK–2A KELOMPOK A6
Khusna
Khasanatur Rovi’a1, Muhammad
Rafi Wildana2, Naufal Oqy Asmara3, Rois
Munawar Nur Ichsan4
Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik
Elektronika Politeknik
Negeri Semarang 2024/2025
Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Kec, Tembalang, Kota Semarang,
Jawa Tengah, 50275
ABSTRAK – Penggunaan penerangan
jalan yang tidak efisien sering menyebabkan pemborosan energi listrik, seperti
lampu yang tetap menyala di siang hari atau terlambat menyala pada malam hari.
Proyek ini bertujuan merancang sistem penerangan jalan otomatis menggunakan sensor
LDR berbasis mikrokontroler ATmega8535. Sistem ini
bekerja dengan mendeteksi intensitas cahaya lingkungan melalui sensor LDR
sebagai input, yang kemudian diolah oleh mikrokontroler untuk mengaktifkan atau
mematikan lampu melalui relay. Metode
otomatisasi ini memungkinkan lampu jalan menyala saat intensitas cahaya rendah
(malam hari) dan mati saat intensitas cahaya meningkat (siang hari). Prototipe
ini diharapkan mampu mengurangi konsumsi energi listrik, menghemat biaya
operasional, dan meningkatkan efisiensi sistem penerangan jalan. Selain itu,
proyek ini juga memberikan manfaat bagi dunia pendidikan sebagai media
pembelajaran dan menjadi dasar pengembangan teknologi ramah lingkungan di masa
depan.
Kata Kunci : Mikrokontroler ATMega8535, Sensor LDR, Lampu Jalan
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penerangan jalan merupakan salah satu aspek penting dalam
infrastruktur publik yang mendukung kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan,
terutama pada malam hari. Namun, penggunaan lampu penerangan jalan yang tidak
efisien, seperti lampu yang tetap menyala di siang hari atau terlambat menyala
saat malam tiba, seringkali mengakibatkan pemborosan energi listrik. Masalah
ini berdampak pada tingginya konsumsi energi dan biaya operasional.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem penerangan
jalan dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode otomatisasi berbasis
mikrokontroler. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi energi adalah
dengan memanfaatkan sensor cahaya seperti LDR (Light Dependent Resistor),
yang mampu mendeteksi intensitas cahaya di lingkungan sekitarnya. Sensor ini
memungkinkan sistem untuk menyalakan lampu secara otomatis saat intensitas
cahaya rendah (malam hari) dan mematikannya saat intensitas cahaya meningkat
(siang hari).
Dalam proyek ini, digunakan mikrokontroler ATmega8535
sebagai pusat pengendali untuk mengolah data dari sensor LDR dan mengaktifkan
lampu melalui relay. Dengan implementasi teknologi ini, sistem penerangan jalan
otomatis dapat bekerja lebih efisien, hemat energi, dan mengurangi keterlibatan
manusia dalam mengontrol lampu jalan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana merancang sistem
penerangan jalan otomatis menggunakan sensor LDR yang terintegrasi dengan
mikrokontroler ATmega8535?
2. Bagaimana cara kerja sensor LDR
dalam mendeteksi intensitas cahaya untuk mengontrol lampu penerangan jalan?
3. Bagaimana
memastikan sistem bekerja secara efektif untuk mengurangi pemborosan energi
listrik?
C. TUJUAN
1. Merancang dan membuat prototipe
sistem penerangan jalan otomatis menggunakan sensor LDR berbasis mikrokontroler
ATmega8535.
2. Mengimplementasikan sensor LDR untuk
mendeteksi perubahan intensitas cahaya lingkungan sebagai input untuk sistem
otomatis.
3. Mengurangi pemborosan energi listrik
dengan mematikan lampu penerangan saat siang hari dan menyalakannya secara
otomatis pada malam hari.
4. Menguji efektivitas dan efisiensi
sistem penerangan jalan otomatis yang telah dibuat.
II.
METEDOLOGI
Sebelum memulai, hal pertama yang perlu dilakukan
adalah mengidentifikasi mengenai project yang akan dibuat, yaitu lampu
penerangan jalan otomatis dengan mikrokontroler ATMega8535 dengan menentukan
konsep dasar dan algoritma yang tepat, termasuk komponen yang digunakan, blog
diagram, dan cara kerja sistem agar sesuai kriteria yang diharapkan. Setelah menentukan
konsep dasarnya, rancang rangkaian elektronika yang sesuai dengan komponen yang
telah dipilih. Setelah rangkaian berhasil dirancang, buat programnya
menggunakan bahasa assembler untuk mengontrol seluruh sistem. Program yang
dibuat mencakup bagaimana sensor akan bekerja pada rangkaian serta mengatur
input dan outputnya. Setelah berhasil, maka akan didapat hasil dan kesimpulan
akhirnya.
III.
TINJAUAN PUSTAKA
A. ALAT DAN BAHAN
1. MIKROKONTROLER ATMEGA8535
Gambar 1 ATMega8535
ATmega8535 adalah sebuah mikrokontroler 8-bit populer
dari keluarga AVR yang sering digunakan dalam berbagai proyek elektronika.
Dengan fitur lengkap seperti port I/O, ADC, timer, dan USART, serta kemudahan
dalam pemrograman. Kemampuannya untuk mengontrol motor, melakukan pengukuran,
membangun antarmuka, dan berkomunikasi membuatnya sangat serbaguna. Dalam rangkaian
ini, ATMega8535 digunakan sebagai otak sistem.
2. SISTEM MINIMUM
Gambar 2 Sistem Minimum ATMega8535
Minimum sistem ATmega8535 adalah rangkaian dasar
yang terdiri dari komponen-komponen esensial untuk mengoperasikan
mikrokontroler ATmega8535. Komponen-komponen ini meliputi mikrokontroler itu
sendiri, kristal osilator, kapasitor, regulator tegangan, dan resistor pull-up.
3. USB ASP
Gambar 3 USB ASP
USB ASP adalah singkatan dari USB AVR Serial
Programmer. Ini adalah perangkat keras sederhana yang berfungsi sebagai
jembatan antara komputer dan mikrokontroler AVR (seperti ATmega8535). Dengan
kata lain, USB ASP memungkinkan untuk mengunggah program (kode) ke dalam
mikrokontroler AVR melalui port USB komputer.
4. RELAY
Gambar 4 Modul Relay
Relay adalah komponen elektronik yang berfungsi
sebagai sakelar yang dioperasikan secara elektrik. Sederhananya, relay adalah
seperti sebuah sakelar yang bisa dihidupkan atau dimatikan dengan sinyal
listrik. Namun, berbeda dengan sakelar biasa yang dioperasikan secara manual,
relay dioperasikan secara otomatis.
5. SENSOR LDR
Gambar 5 Modul Sensor
LDR
LDR (Light
Dependent Resistor) adalah komponen elektronik yang resistansinya
(hambatannya) berubah-ubah tergantung pada intensitas cahaya yang mengenainya.
Sederhananya, LDR adalah sebuah resistor yang "peka cahaya".
6. LED
Gambar 6 LED
LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menyebutnya
Dioda Pancar Cahaya. Sederhananya, LED adalah komponen elektronik yang dapat
memancarkan cahaya ketika dialiri arus listrik.
7. RESISTOR 220Ω
Gambar 7 Resistor
Resistor merupakan komponen pasif dalam
rangkaian elektronik yang memiliki sifat tahanan terhadap aliran arus listrik.
Nilai tahanan ini, yang disebut resistansi, diukur dalam satuan ohm (Ω). Fungsi
utama resistor adalah untuk mengatur besarnya arus listrik yang mengalir dalam
suatu rangkaian, membagi tegangan, dan juga berfungsi sebagai pembagi arus.
B. DIAGRAM BLOK
Gambar 8 Diagram Blok Rangkaian
C. FLOWCHART DIAGRAM
Gambar 9 Flowchart Diagram Rangkaian
D. SKEMATIK RANGKAIAN
Gambar 10 Skematik Rangkaian Project
E. KODE PROGRAM
.INCLUDE “m8535def.inc”
.org 0x0000 RJMP START
START: ;
Inisialiasi PORTA untuk relay LDI R16,
0b00000001 ;Mengatur bit 0 dari
PORTA sebagai output relay OUT DDRA,
R16
;Inisialisasi
PORTB untuk input LDR LDI R16,
0x00 ;Mengatur PORTB sebagai
input OUT DDRB,
R16
;Mengatur
PORT B sebagai input dengan pull-up LDI R16,
0xFF ;Mengatur semua pull-up aktif
di PORTB OUT PORTB,
R16
;Mengatur
PORTA untuk mematikan relay LDI R16,
0X00 OUT PORTA,
R16
MAIN_LOOP: ;Membaca
nilai dari Pin LDR di PORTB SBIS PINB, 0 ;Jika LDR mendeteksi cahaya maka bit 0
HIGH RJMP
RELAY_OFF
;Jika LDR
tidak mendeteksi cahaya maka bit 0 LOW SBI PORTA, 0 ;Nyalakan relay RJMP
MAIN_LOOP
RELAY_OFF: ;Matikan
relay CBI PORTA,0 RJMP
MAIN_LOOP |
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. CARA KERJA RANGKAIAN
Mikrokontroler
AVR mulai eksekusi dengan inisialisasi PORTA dan PORTB.. Program kemudian masuk
ke MAIN_LOOP untuk memantau kondisi LDR. Jika LDR mendeteksi cahaya (bit 0 HIGH
di PINB), relay dimatikan (label RELAY_OFF). Jika LDR tidak mendeteksi cahaya
(bit 0 LOW di PINB), relay dinyalakan. Program terus mengulangi proses ini
dalam loop selamanya. Kode ini ditujukan untuk mengontrol relay menggunakan
mikrokontroler AVR (seperti Atmega8535) berdasarkan input dari sensor LDR
(Light Dependent Resistor).
Mikrokontroler Atmega 8535 membaca nilai
dari LDR melalui ADC (Analog to Digital Converter) dan memproses data tersebut.
Kemudian Relay akan mengontrol aliran listrik ke lampu berdasarkan perintah dari
mikrokontroler. Relay akan dinyalakan atau dimatikan tergantung pada
kondisi cahaya yang terdeteksi oleh LDR. Jika LDR mendeteksi cahaya, relay akan
dimatikan
dan lampu mati saat terang (nilai ADC tinggi), jika tidak mendeteksi
cahaya (berarti gelap), relay akan dinyalakan dan lampu menyala saat gelap (nilai ADC
rendah).
B. FOTO PROTOTYPE
Gambar 11 Tampak Atas
Gambar 12 Tampak Bawah
V. SIMPULAN
Berhasil
merancang prototype penerangan jalan berbasis ATMega 8535 dengan menggunakan
sensor LDR, dimana sensor LDR ini memengang peranan penting pada penerangan
lampu jalan. Prototype ini dapat di implmentasikan secara nyata dan dapat dikembangkan
lebih lanjut menjadi perangkat elektronika yang semakin efisien.
VI. REFERENSI
Welman, Julpan. 2013. PROTOTYPE PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMega8535. Diakses
dari http://repository.uin-suska.ac.id/3188/1/2013_2013192TE.pdf
Perawati. 2016. MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGENDALI
ILLUMINASI LAMPU PENERANGAN. Diakses
dari https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/ampere/article/download/900/3963
VII. LAMPIRAN
A. LINK YOUTUBE
B. LINK PPT
Komentar
Posting Komentar