ALAT PELARUT PCB BERBASIS ATMEGA 328P
ALAT PELARUT PCB BERBASIS ATMEGA
328P
Alfi Nurul Huda1, Darir Qowiyyus Shofa2,Naufal
Luthfi Aziz3, Rafi
Raditya Wicaksana4
Jurusan Teknik Elektro, Prodi Teknologi Rekayasa Elektronika (D4), Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, Tembalang,
Kec, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50275
2darir.qowiyyus.shofa.27@gmail.com
Intisari- Jurnal ini membahas mengenai perancangan
prototype sebuah sistem untuk melarutkan cairan ferricloride sebagai
pelarut Printed Circuit Board (PCB) secara otomatis. Alat ini
memanfaatkan mikrokontroller ATMega 328p sebagai otak pengendali utama. Alat
ini bekerja dengan memanfaatkan tombol kendali untuk mengatur proses pelarutan
PCB secara sederhana. Ketika sistem diaktifkan, buzzer akan berbunyi selama 4
detik sebagai tanda sistem telah aktif. Ketika tombol OK ditekan, LED menyala
dan motor mulai berputar untuk mengaduk larutan pelarut PCB melalui driver
MX1616. Sebaliknya, tombol STOP akan mematikan motor, menonaktifkan LED, dan
mengaktifkan buzzer kembali selama 4 detik sebagai notifikasi proses telah
selesai. Mikrokontroler ATmega328P memberikan fleksibilitas dalam pemrograman
dan integrasi perangkat keras, memungkinkan sistem bekerja secara otomatis dan
terukur.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat pelarut PCB
otomatis ini mampu mempercepat proses pelarutan, menghasilkan kualitas PCB yang
lebih konsisten. Alat ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut
dengan fitur tambahan, seperti kontrol kecepatan motor, pengaturan waktu, ataupun
integrasi dengan tampilan monitoring untuk notifikasi. Dengan keunggulan
tersebut, alat ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi individu maupun
industri kecil dalam pembuatan PCB.
Kata Kunci: PCB, Pelarutan PCB, ATmega328P, Mikrokontroler, Sistem Otomatis.
I. PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam elektronik, proses pembuatan
Printed Circuit Board (PCB) merupakan tahap penting untuk menghasilkan
sirkuit yang dapat digunakan pada berbagai proyek. Salah satu langkah utama
dalam proses ini adalah melarutkan pcb, yaitu proses penghilangan lapisan
tembaga yang tidak diperlukan dari PCB.Untuk melakukan proses ini, salah satu
cairan yang biasa digunakan adalah ferricloride. Namun, proses etching
PCB menggunakan ferricloride secara manual sering kali tidak efisien,berisiko
menyebabkan iritasi akibat tumpahan larutan ferricloride yang mengenai
tangan, dan berpotensi menghasilkan kualitas yang tidak konsisten..Dalam mengatasi masalah tersebut, diperlukan alat
yang mampu membantu proses etching PCB menjadi otomatis sehingga meningkatkan
efisiensi serta akurasi hasil etching.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
uraian diatas, terdapat beberapa perumusan masalah yang harus diperhatikan
yaitu:
1. Bagaimana merancang sebuah alat pelarut PCB
otomatis yang dapat bekerja secara efisien, dibandingkan
dengan metode manual ?
2. Bagaimana sistem kontrol berbasis mikrokontroler ATmega328P dapat diimplementasikan untuk mengendalikan proses pelarutan PCB, seperti mengaduk larutan dan memberikan indikator status sistem ?
3. Bagaimana alat ini dapat memberikan kemudahan dalam pengoperasian dengan menggunakan tombol kendali sederhana (ON dan STOP) serta menghasilkan notifikasi yang jelas ?
C. TUJUAN
1.
Merancang
dan mengembangkan alat pelarut PCB otomatis berbasis mikrokontroler ATmega328P
yang dapat menggantikan metode manual dengan lebih efisien dan akurat.
2.
Mengintegrasikan
tombol kendali sederhana untuk mengatur proses pelarutan PCB, termasuk
pengendalian motor pengaduk .
II. METODOLOGI
Tahap awal dimulai dengan
mengidentifikasi sistem pelarut PCB otomatis, push button, mikrokontroler
ATmega328P, dan algoritma kontrol yang relevan. Tahap ini mencakup penentuan
konsep dasar sistem pelarut PCB, termasuk pemilihan komponen yang akan
digunakan, cara kerja sistem, dan kriteria kinerja yang diharapkan.
Langkah selanjutnya adalah
membuat diagram blok sistem, memilih komponen elektronik yang sesuai
(mikrokontroler, driver motor, motor pengaduk, LED, buzzer, sumber daya) serta
merancang rangkaian elektronika. Program pada mikrokontroler ATmega328P
menggunakan bahasa pemrograman assembly dengan software avr
studio 4 untuk mengontrol keseluruhan sistem. Program ini mencakup logika
pengambilan keputusan berdasarkan input push button, pengendalian motor
pengaduk, dan fitur-fitur lain seperti LED indikator dan buzzer. Setelah itu,
dilakukan pembuatan alat, pengunggahan program ke mikrokontroler ATmega328P,
serta kalibrasi dan pengujian awal. Tahapan terakhir adalah pengumpulan data
untuk dianalisis guna mendapatkan kesimpulan dari hasil pengujian yang telah
dilakukan.
III. KAJIAN PUSTAKA
A. KOMPONEN
1. Mikrokontroler ATMega 328p
Gambar 1. Mikrokontroler ATMega 328p
ATmega328P adalah mikrokontroler
8-bit yang diproduksi oleh Atmel (sekarang bagian dari Microchip Technology)
dan merupakan bagian dari keluarga AVR. Huruf P pada "ATmega328P"
menunjukkan bahwa chip inimerupakan versi "PicoPower," yang berarti
mendukung konsumsi daya yang sangat rendah saat dalam mode hemat daya. Beberapa
fitur diantaranya yaitu :
·
32x8-bit
register serbaguna.
·
Pin I/O
digital sebanyak 14 pin, 6 pin diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.
·
SRAM
(Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
·
Kecepatan
mencapai 16 MIPS dengan clock 16MHz.
· 32KB Flash memory
2. Buzzer
Gambar 2. Buzzer
Buzzer sebuah komponen
elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi.
Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah
tegangan listrik dengan taraf tertentu. Buzzer yang digunakan pada alat
ini adalah buzzer aktif.
3. Motor DC
Motor DC gearbox kuning adalah jenis motor listrik DC yang telah dimodifikasi dengan penambahan gearbox. Gearbox ini berfungsi untuk meningkatkan torsi(daya putar) motor. Tegangan kerja dari motor DC gear box kuning ini adalah berkisar antara 3V sampai 6V.
4. Driver MX1616
Gambar 4. Driver MX1616
Driver MX1616 difungsikan sebagai Pengontrol Motor DC dengan IC tipe
H-Bridge sehingga memungkinkan
mengontrol putaran motor 2 arah. Spesifikasi sebagai berikut :
Tegangan
operasi: 2V-10V
Tegangan input sinyal: 1.8-7V
Arus kerja tunggal: 1.5A
Arus maks: 2.5A
Temperature: -40℃ sampai +80℃
5. LED
Gambar 5. LED
komponen
elektronik yang memancarkan cahaya ketika dialiri arus listrik. LED termasuk
dalam keluarga dioda semikonduktor, yang memungkinkan arus listrik mengalir
hanya dalam satu arah. Ketika arus melewati LED dalam arah maju (forward bias),
energi dilepaskan dalam bentuk cahaya.
6. STEP DOWN LM2596
Gambar 6. Step Down LM2596
Modul Stepdown LM2596 merupakan Modul DC Buck
Converter yang pada rangkaian nya menggunakan IC LM2596S yang berfungsi
untuk mengubah tingkatan tegangan DC menjadi lebih rendah dibanding tegangan
masukannya. Tegangan masukan dapat dialiri tegangan berapa pun antara 3 Volt
hingga 40 Volt DC. Lalu outputnya akan diubah menjadi tegangan yang lebih
rendah di antara 1,5 Volt hingga 35 Volt DC
Gambar 7. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik yang
digunakan untuk mengurangi intensitas arus listrik yang mengalir melalui suatu
sirkuit. Resistor biasanya diwakili oleh simbol R dan memiliki satuan ohm (Ω).
Pada alat ini, resistor dikonfigurasikan sebagai pull up resistor pada tactile
switch untuk mencegah terjadinya floating pada rangkaian saat tactile
switch digunakan. Tidak hanya itu resitor juga digunakan pada buzzer
dan LED untuk membatasi arus yang masuk pada komponen tersebut.
B. DIAGRAM BLOK
C. DIAGRAM ALIR SISTEM
Gambar 8. Diagram Alir Sistem
D. RANGKAIAN SKEMATIK SISTEM
Gambar 9.
Rangkaian Skematik Sistem
E. PROGRAM
.INCLUDE
"M328PDEF.INC" ; Mengimpor definisi register untuk
mikrokontroler ATmega328P ; Definisi Pin .equ BUZZER = 6 ;
Menetapkan pin 6 pada Port D sebagai pin Buzzer .equ LED = 7 ;
Menetapkan pin 7 pada Port D sebagai pin LED .equ MOTOR_ARAH1 = 3 ;
Menetapkan pin 3 pada Port D sebagai pin kendali motor .equ TOMBOL_ON = 2 ;
Menetapkan pin 2 pada Port B sebagai tombol Start .equ TOMBOL_OFF = 1 ; Menetapkan pin 1 pada
Port B sebagai tombol Stop ; Variabel SRAM .DSEG status_motor: .BYTE 1 ;
Membuat variabel untuk menyimpan status motor (1 = aktif, 0 = tidak aktif) ; Variabel Global .CSEG .DEF tempat_sementara =
R16 ; Mendefinisikan register
R16 sebagai register sementara .DEF pencacah = R17 ;
Mendefinisikan register R17 sebagai penghitung untuk delay RESET: ; Menyiapkan pointer stack (tempat
penyimpanan sementara) ke alamat terakhir memori RAM. LDI tempat_sementara, HIGH(RAMEND) ; Ambil byte tertinggi alamat SRAM OUT SPH, tempat_sementara ; Simpan ke Stack Pointer High LDI tempat_sementara, LOW(RAMEND) ; Ambil byte terendah alamat SRAM OUT SPL, tempat_sementara ; Simpan ke Stack Pointer Low ; Setup port, mengkonfigurasi pin-pin
tertentu pada Port D sebagai output dan menginisialisasi mereka dalam keadaan
mati. LDI tempat_sementara, (1 << BUZZER)
| (1 << LED) | (1 << MOTOR_ARAH1) OUT DDRD, tempat_sementara ; Mengatur pin BUZZER, LED,
MOTOR sebagai output LDI tempat_sementara, 0x00 ; Mengatur semua pin Port D
ke kondisi LOW (mati/0) OUT PORTD, tempat_sementara ; Clear PORTD (Mereset nilai
awal) LDI tempat_sementara, (1 <<
TOMBOL_ON) | (1 << TOMBOL_OFF) OUT PORTB, tempat_sementara ; Mengaktifkan pull-up
resistor untuk tombol OK dan Turun, yang memungkinkan pembacaan status
tombol. ; Buzzer on saat sistem pertama kali
diaktifkan SBI PORTD, BUZZER LDI pencacah, 246 delay_buzzer: RCALL tunda DEC pencacah BRNE delay_buzzer CBI PORTD, BUZZER ;
Matikan buzzer LOOP_UTAMA: ; Tombol Ok -> Aktifkan motor + LED SBIS PINB, TOMBOL_ON RCALL AKTIFKAN ; Tombol Turun -> Matikan motor + LED
+ Buzzer SBIS PINB, TOMBOL_OFF RCALL MATIKAN RJMP LOOP_UTAMA AKTIFKAN: SBI PORTD, LED ;
Nyalakan LED SBI PORTD, MOTOR_ARAH1 ; Motor LDI tempat_sementara, 1 STS status_motor, tempat_sementara RET MATIKAN: CBI PORTD, LED ;
Matikan LED CBI PORTD, MOTOR_ARAH1 ; Matikan motor LDI tempat_sementara, 0 STS status_motor, tempat_sementara ; Nyala Buzzer setelah tombol Turun
ditekan SBI PORTD, BUZZER LDI pencacah, 246 ;
Set counter untuk delay 3 detik delay_buzzer_matikan: DEC pencacah BRNE delay_buzzer_matikan CBI PORTD, BUZZER ;
Matikan buzzer RET ; Subroutine untuk delay tunda: LDI tempat_sementara, 250 ; Persiapan loop luar diinisialisasi dengan
tempat_sementara bernilai 250 loop_luar: LDI R18, 100 ;
Persiapan loop luar diinisialisasi dengan R18 bernilai 100 loop_dalam: NOP ; Instruksi No Operation tidak melakukan apa-apa hanya
untuk membuat delay 1 siklus NOP ; Tambahkan instruksi untuk delay 1 siklus DEC R18 ; Kurangi counter loop dalam BRNE loop_dalam ;
Ulangi loop dalam sampai R18 mencapai nol DEC tempat_sementara ;
Kurangi counter loop luar BRNE loop_luar ;
Ulangi loop luar sampai R16 mencapai nol RET ; Kembali ke pemanggil fungsi |
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBAR ALAT
Gambar 9. Alat pelarut PCB
B. CARA KERJA
·
ketika
sistem diaktifkan, buzzer akan berbunyi 4 detik.
· Setelah itu
untuk mengaktifkan motor penggerak, tekan Ok Pin dan motor akan berputar serta
LED akan aktif.
· Untuk
menonaktifkan motor penggerak, tekan down pin dan motor akan berhenti berputar
serta buzzer akan berbunyi kembali selama 4 detik.
C. HASIL
Gambar 10. Alat pelarut PCB diaktifkan ditandai
dengan nyala LED
Gambar 11. Alat Pelarut PCB nonaktif
V. KESIMPULAN
Setelah melakukan pembuatan alat pelarut
PCB,dapat disimpulkan bahwa alat ini mampu mempercepat proses etching,mengurangi
resiko iritasi akibat paparan bahan kimia seperti ferricloride,serta
menwarkan solusi yang lebih praktis dan terjangkau dibandingkan motode
manual,sehingga memudahkan penggunaan dalam menghasilkan PCB.
VI. REFERENSI
Pengembangan Media Pembelajaran
Elektronika Dan Pemrograman Menggunakan Alat Pelarut PCB (Printed Circuit
Board) Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Di Kabupaten Karawang, journal.fortei7.org/index.php/sinarFe7/article/view/404/360.
diakses 10 Desember. 2024.
VII.
LINK PPT
https://www.canva.com/design/DAGYm3Jkd6M/zQGH9rfpkMURA7TT7g79Vg/edit
VIII.
LINK
YOUTUBE
https://www.youtube.com/watch?v=Gf8Ds2Rii60
Komentar
Posting Komentar