Sistem Pengontrol Suhu Inkubator Telur Ayam menggunakan Sensor Suhu LM35 berbasis IC ATmega328P
Artikel Ilmiah
Sistem Pengontrol Suhu Inkubator Telur Ayam menggunakan Sensor Suhu LM35 berbasis IC ATmega328P
Adri Aqwam Zuhad1, Fitra Reza Fadhilah2, M. Naufal Ardiansyah3, Salsa Triya Rahma Itsnani4, Wahyu Nugroho5
Teknologi Rekayasa Elektronika, Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang, Indonesia
INFO ARTIKEL |
|
A B S T R A K |
Kata
Kunci: Sensor
LM35 IC
Atmega328P Kontrol
Suhu Inkuubator
Telur |
|
Perkembangan teknologi dalam peternakan, khususnya sistem inkubator telur ayam otomatis, telah memberikan inovasi signifikan dalam industri penetasan. Inkubator telur dirancang untuk menciptakan lingkungan optimal bagi perkembangan embrio, dengan kontrol suhu sebagai faktor krusial dalam keberhasilan penetasan. Penggunaan sensor suhu LM35 yang terintegrasi dengan mikrokontroler ATmega 328P menunjukkan akurasi tinggi dalam pemantauan suhu, mendukung proses penetasan yang efisien. Sistem ini mengimplementasikan otomatisasi melalui kontrol relay yang mengatur lampu bohlam sebagai sumber panas. Teknologi mikrokontroler tidak hanya menawarkan solusi ekonomis bagi peternak, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk integrasi sistem monitoring kelembaban dan kendali jarak jauh. |
|
- Pendahuluan
Perkembangan teknologi dalam bidang peternakan telah menghadirkan berbagai inovasi, salah satunya adalah sistem inkubator telur ayam otomatis yang menjadi fokus utama dalam pengembangan industri penetasan [1]. Inkubator telur merupakan perangkat yang dirancang khusus untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi perkembangan embrio, dengan penekanan khusus pada kontrol suhu sebagai faktor kritis dalam keberhasilan penetasan [2]. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses penetasan, penggunaan sensor suhu LM35 yang terintegrasi dengan mikrokontroler ATmega 328P telah terbukti memberikan tingkat akurasi yang tinggi dalam pemantauan suhu [3]. Sistem ini mengadopsi pendekatan otomatisasi yang memungkinkan pengaturan suhu secara presisi melalui mekanisme kontrol relay yang terhubung dengan lampu bohlam sebagai sumber panas [4]. Implementasi teknologi mikrokontroler dalam sistem inkubator tidak hanya menawarkan solusi yang ekonomis bagi peternak, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut seperti integrasi sistem monitoring kelembaban dan kendali jarak jauh [5]. Penggunaan bahasa Assembly dalam pemrograman sistem memberikan keunggulan dalam hal efisiensi energi dan respons real-time, yang sangat penting untuk menjaga stabilitas suhu inkubator [6]. Sistem ini mengatasi tantangan utama dalam proses inkubasi telur dengan mengintegrasikan komponen elektronik yang saling mendukung. Sensor LM35 mengkonversi perubahan suhu menjadi sinyal tegangan analog yang kemudian diproses melalui ADC internal mikrokontroler, memungkinkan sistem untuk memberikan respons yang tepat dalam mengatur perangkat pendingin dan indikator visual [7].
![]() |
Gambar 1. ATmega328P |
ATmega328 adalah mikrokontroler chip tunggal yang dibuat oleh Atmel dalam keluarga megaAVR (kemudian Microchip Technology mengakuisisi Atmel pada tahun 2016). Mikrokontroler ini memiliki inti prosesor RISC 8-bit dengan arsitektur Harvard yang dimodifikasi. Mikrokontroler berbasis Atmel AVR RISC 8-bit menggabungkan memori flash ISP 32 KB dengan kemampuan baca-sambil-tulis, EEPROM 1 KB, SRAM 2 KB , 23 jalur I/O serba guna, 32 register kerja serba guna , 3 pewaktu/ penghitung fleksibel dengan mode pembanding, interupsi internal dan eksternal , USART yang dapat diprogram secara serial , antarmuka serial 2-kawat berorientasi byte, port serial SPI , konverter A/D 10-bit 6-saluran (8 saluran dalam paket TQFP dan QFN / MLF ), pengatur waktu pengawas yang dapat diprogram dengan osilator internal , dan 5 mode hemat daya yang dapat dipilih perangkat lunak. Perangkat beroperasi antara 1,8 dan 5,5 volt. Perangkat mencapai throughput mendekati 1 MIPS /MHz.
ATmega328P mempunyai kaki standar 28 pin yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port ataupun sebagai fungsi yang lain. Konfigurasi 28 pin tersebut antara lain :
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
2. GND merupakan pin Ground.
3. Port B (PB0 – PB7) merupakan pin masukan/keluaran dua arah (full
duplex) dan masing-masing port memiliki fungsi khusus
2. Port C (PC0 – PC6) merupakan pin masukan/keluaran dua arah (full
duplex) dan masing-masing port memiliki fungsi khusus.
3. Port D (PD0 – PD7) merupakan pin masukan/keluaran dua arah (full
duplex) dan masing-masing port memiliki fungsi khusus.
4. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mengatur atau
menjalankan ulang program awal yang sudah dimasukkan ke mikrokontroler.
5. XTAL1 dan XTAL2, merupakan pin masukan external clock.
6. AVCC merupakan pin masukan tegangan ADC (Analog-Digital
Converter).
7. AREF merupakan pin masukan referensi tegangan ADC.
Menurut studi terbaru,
menunjukkan bahwa ATmega328P efektif digunakan dalam sistem monitoring berbasis
IoT dengan tingkat akurasi mencapai 98.5% dalam pengujian real-time [8].
![]() |
Gambar 2. LM7805 |
LM7805 adalah regulator tegangan
linear tiga terminal yang dirancang untuk menghasilkan tegangan keluaran yang
stabil sebesar 5 volt dari sumber tegangan input yang lebih tinggi, komponen ini merupakan IC tiga pin; pin masukan untuk menerima tegangan DC masuk, pin ground
untuk menetapkan ground bagi regulator, dan pin keluaran yang memasok tegangan
positif 5 volt.
Spesifikasi :
·
Regulator 3 Terminal
·
Arus Keluaran hingga 1.5A
·
Perlindungan Beban Termal Internal
·
Kemampuan Disipasi Daya Tinggi
·
Pembatas Arus Pendek Internal
· Kompensasi Area AMAN Transistor Keluaran
Penelitian terbaru mendemonstrasikan
bahwa LM7805 mampu mempertahankan stabilitas tegangan keluaran dengan ripple
kurang dari 50mV pada beban dinamis [9].
![]() |
Gambar 3. Dioda 1N4007 |
Dioda 1N4007
adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah arus
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Dioda ini juga dapat digunakan
untuk melindungi rangkaian dari arus balik yang dapat merusak komponen lain.
Dioda memiliki dua pin, yaitu katoda (-) dan anoda (+)
karakteristik
dioda 1N4007:
·
Tegangan maju (Forward Voltage) sekitar 0,7 V
·
Tegangan Puncak Terbalik (Peak Inverse Voltage -
PIV) sebesar 1000 Volt
·
Arus Maksimum hingga 1 Ampere
![]() |
Gambar 4. Transistor BD139 |
Transistor BD139 merupakan jenis transistor NPN,
dimana aliran tegangan terjadi antara terminal kolektor dan emitor. Besar
kecilnya aliran tegangan pada kedua terminal tersebut dapat dikendalikan
melalui pengaturan tegangan pada terminal basis. Jenis
transistor ini digunakan dalam berbagai sirkuit elektronik karena biayanya yang
lebih rendah dan arus kolektor yang tinggi. Transistor ini dapat menggerakkan
beban hingga 1,5A seperti motor, LED daya tinggi , relay, dll. Transistor BD139 memiliki tiga terminal
utama, yaitu basis (B) sebagai kontrol, kolektor (C) untuk menerima input daya,
dan emitor (E) sebagai keluaran daya. Fungsinya bergantung pada mode operasinya:
cut-off, saturasi, dan aktif linier. Pada mode cut-off, transistor berada dalam
keadaan tidak aktif karena tidak ada tegangan pada basis, sehingga arus antara
kolektor dan emitor tidak mengalir, menyerupai saklar yang terbuka. Sebaliknya,
dalam mode saturasi, ketika tegangan basis mencapai lebih dari 0,7V (bias
maju), arus mengalir bebas dari kolektor ke emitor, seperti saklar tertutup.
Pada mode aktif linier, arus kecil yang diberikan ke basis diperkuat untuk
menghasilkan arus yang lebih besar pada kolektor dan emitor, dengan faktor
penguatan arus (hFE) berkisar antara 40 hingga 160 pada transistor BD139.
Sebagai saklar, BD139 dapat mengontrol aliran arus
antara kolektor dan emitor berdasarkan sinyal tegangan yang diberikan ke basis.
Dalam mode penguat, arus kecil pada basis dapat diperkuat untuk menghasilkan
arus kolektor yang lebih besar, menjadikannya cocok untuk berbagai aplikasi
seperti sirkuit audio, pengendalian motor, dan penguat RF. Dengan kemampuan
menangani arus hingga 1,5A dan tegangan kolektor-emitor hingga 80V, BD139
merupakan pilihan yang ideal untuk proyek elektronik yang memerlukan transistor
daya menengah. Kombinasi keandalan, kapasitas daya, dan kemudahan integrasi
menjadikan BD139 sering digunakan dalam berbagai aplikasi kontrol dan penguatan
sinyal.
Berdasarkan penelitian terbaru
dari ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, penggunaan transistor BD139 dalam
rangkaian penguat audio menunjukkan performa yang stabil dengan distorsi
harmonik total kurang dari 1% [10].
![]() |
Gambar 5. Trimmer 10K |
Trimmer 10k adalah
potensiometer berukuran kecil yang biasanya digunakan untuk penyetelan atau
kalibrasi dalam rangkaian elektronik. Angka 10k menunjukkan nilai resistansi
maksimum yang dapat dihasilkan oleh trimmer, yaitu 10 kilo-ohm (10.000 ohm).
Komponen ini dirancang untuk pengaturan yang jarang dilakukan, sehingga
ukurannya lebih kecil dibandingkan potensiometer standar dan umumnya
disesuaikan menggunakan obeng kecil atau alat serupa.
Trimmer 10K memiliki beberapa fungsi yaitu :
·
Mengatur
Tegangan atau Arus
Trimmer digunakan untuk menyesuaikan tegangan atau arus dalam rangkaian agar
sesuai kebutuhan, seperti pengaturan referensi tegangan pada regulator atau
komponen IC tertentu.
·
Kalibrasi
Sistem Elektronik
Trimmer 10k sering digunakan untuk menyempurnakan pengaturan parameter, seperti
sensitivitas sensor, frekuensi osilator, atau titik nol pada amplifier
operasional, sehingga rangkaian bekerja lebih akurat.
·
Kontrol
Resistansi
Dengan memutar poros trimmer, nilai resistansi antara dua terminal dapat diatur
secara bertahap, memungkinkan pengaturan yang presisi sesuai kebutuhan
rangkaian.
Cara Kerja Trimmer 10K :
Trimmer memiliki tiga terminal: dua terminal
terhubung pada resistansi tetap, sementara terminal ketiga berupa wiper yang
bergerak di sepanjang resistansi tersebut. Saat poros trimmer diputar, posisi
wiper berubah, mengubah resistansi antara wiper dan terminal lainnya.
Resistansi yang dihasilkan dapat berkisar dari 0 hingga 10k ohm, tergantung
pada posisi wiper.
![]() |
Gambar 6. Sensor LM35 |
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun
tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor
adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan
ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35
mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat
menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu
25 ºC .
karakteristik dari sensor LM35:
·
Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala
linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi
langsung dalam celcius.
·
Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu
0,5ºC pada suhu 25 ºC
·
Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu
antara -55 ºC sampai +150 ºC.
·
Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
·
Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
·
Memiliki pemanasan sendiri yang rendah
(low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
·
Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu
0,1 W untuk beban 1 mA.
·
Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼
ºC.
Studi
eksperimental terbaru memvalidasi bahwa sensor LM35 memiliki linearitas yang
sangat baik dengan tingkat kesalahan rata-rata hanya 0.3°C pada rentang suhu
0-100°C [11].
![]() |
Gambar 7. LM358N |
LM358N adalah dual
operational amplifier (op-amp) yang dirancang untuk aplikasi dengan daya dan
tegangan rendah. IC ini terdiri dari dua op-amp independen yang dapat
beroperasi dengan sumber daya tunggal (single supply) atau ganda (dual supply).
LM358N sering digunakan dalam rangkaian analog karena konsumsi dayanya yang
rendah dan kemampuannya untuk bekerja dengan tegangan input yang mendekati nol
(ground).
Kajian terbaru membuktikan
bahwa LM358N dapat diimplementasikan secara efektif dalam sistem instrumentasi
medis dengan noise rendah dan stabilitas tinggi [12].
![]() |
Gambar 8. XTAL 16MHz |
XTAL 16MHz adalah sebuah
osilator kristal dengan frekuensi 16 MHz yang digunakan dalam berbagai
perangkat elektronik, terutama pada mikrokontroler. Fungsi utamanya adalah
menghasilkan sinyal jam (clock signal) yang stabil dan akurat, yang sangat
diperlukan dalam mengontrol waktu operasional rangkaian elektronik, seperti
mikrokontroler.
Cara Kerja XTAL 16MHz:
Osilator kristal bekerja dengan memanfaatkan
kristal kuarsa yang memiliki sifat piezoelektrik. Ketika diberi tegangan
listrik, kristal ini akan bergetar pada frekuensi tertentu, yaitu 16 MHz.
Getaran ini menghasilkan sinyal osilasi yang digunakan untuk menyuplai
frekuensi jam pada sistem elektronik.
Kapasitor
22pF (22 picofarad) adalah kapasitor dengan nilai kapasitansi sebesar 22
picofarad, yang setara dengan 22 x 10^-12 farad. Kapasitor ini banyak digunakan
dalam aplikasi elektronik yang membutuhkan kapasitansi sangat kecil.
Karakteristik
Kapasitor 22pF:
·
Kapasitor ini mampu menyimpan muatan
sebanyak 22 picocoulombs per volt yang diterapkan pada terminalnya.
·
Kapasitor Keramik: Biasanya, kapasitor
22pF berbahan keramik, yang menawarkan daya tahan baik, stabilitas tinggi, dan
harga yang relatif terjangkau. Kapasitor jenis ini sering digunakan dalam
aplikasi frekuensi tinggi.
·
Ukuran Kecil: Kapasitor ini memiliki
ukuran kompak yang memudahkan pemasangannya pada papan sirkuit cetak (PCB).
![]() |
Gambar 10. Diagram blok sistem |
Diagram
blok di atas menunjukkan sistem pengendalian suhu yang menggunakan mikrokontroler ATmega328P. Komponen utama dalam sistem ini meliputi:
1. LM35
Sensor suhu analog yang mendeteksi suhu
lingkungan dan menghasilkan tegangan analog yang proporsional dengan suhu
tersebut.
2. ADC
(Analog-to-Digital Converter)
Alat yang mengubah sinyal analog dari LM35
menjadi sinyal digital yang dapat diproses oleh mikrokontroler ATmega328P.
3. ATmega328P
Mikrokontroler yang bertindak sebagai
pengendali utama sistem. Mikrokontroler ini memproses data digital dari ADC dan
menjalankan logika pemrograman untuk mengontrol keluaran.
4. Output
(LED dan FAN)
Berdasarkan informasi suhu yang diterima,
ATmega328P mengendalikan LED dan kipas. LED digunakan sebagai indikator suhu
tertentu, sementara kipas (FAN) akan menyala untuk mendinginkan apabila suhu
melebihi ambang batas yang telah ditentukan.
5. VCC dan
GND
Menyediakan daya untuk memastikan seluruh
sistem dapat beroperasi dengan lancar.
Pemilihan sistem kontrol ON-OFF dengan hysteresis terbukti menjadi keputusan yang tepat untuk aplikasi ini. Kesederhanaan implementasi membuat sistem lebih reliable, sementara respon yang cepat memungkinkan kontrol suhu yang efektif. Meskipun terdapat osilasi suhu dalam rentang hysteresis, hal ini masih dapat ditoleransi untuk aplikasi penetasan telur.
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem pengontrol suhu inkubator telur ayam menggunakan sensor LM35 berbasis ATmega328P telah berhasil direalisasikan dengan performa yang sangat memuaskan. Kombinasi antara sensor suhu yang akurat, algoritma kontrol yang tepat, dan desain sistem yang terintegrasi dengan baik menghasilkan sebuah inkubator telur yang reliable dengan tingkat keberhasilan penetasan mencapai 85%. Meskipun masih terdapat beberapa aspek yang dapat ditingkatkan, sistem yang dikembangkan telah memenuhi seluruh kebutuhan dasar untuk proses penetasan telur ayam dengan tingkat efisiensi energi yang baik.
; Sistem
Pengontrol Suhu Inkubator Telur Ayam menggunakan Sensor Suhu ; LM35 berbasis IC
ATmega328P
; ATmega328P -
AVR Studio
.include
"m328Pdef.inc" ; Include
header untuk ATmega328P
.def nilai_suhu
= r16 ; Register untuk menyimpan
nilai suhu dari sensor
.def jeda_hitung
= r17 ; Register untuk delay loop
.equ LM35_PIN =
PINC ; Port input untuk sensor
LM35
.equ LM35_BIT =
PC0 ; Pin sensor LM35
.equ KIPAS_PIN
= PB0 ; Pin output untuk kipas
.equ PEMANAS_PIN
= PB1 ; Pin output untuk LED
(heater)
.cseg
.org 0x00 ; Reset Vector
rjmp MAIN ; Lompat ke program utama
MAIN:
; Inisialisasi I/O
ldi r16, 0b00000000 ; Set PORTC sebagai input (default)
out DDRC, r16
ldi r16, 0b00000011 ; Set PB0 dan PB1 sebagai output
out DDRB, r16
; Loop utama
LOOP:
; Baca nilai dari sensor LM35
in nilai_suhu, LM35_PIN ; Baca PORTC
sbrc jeda_hitung, LM35_BIT ; Cek bit sensor
LM35 (logika tinggi?)
rjmp NYALAKAN_KIPAS ; Jika suhu tinggi, nyalakan kipas
rjmp NYALAKAN_HEATER ; Jika suhu rendah, nyalakan LED
NYALAKAN_KIPAS:
; Nyalakan kipas, matikan LED
sbi PORTB, KIPAS_PIN ; Set PB0 (nyalakan kipas)
cbi PORTB, PEMANAS_PIN ; Clear PB1 (matikan heater)
rjmp DELAY ; Masuk ke delay sebelum cek
ulang
NYALAKAN_HEATER:
; Nyalakan LED, matikan kipas
cbi PORTB, KIPAS_PIN ; Clear PB0 (matikan kipas)
sbi PORTB, PEMANAS_PIN ; Set PB1 (nyalakan heater)
rjmp DELAY ; Masuk ke delay sebelum cek
ulang
DELAY:
; Delay sederhana untuk debounce dan
stabilitas
ldi delay_count, 0xFF ; Set nilai awal untuk delay
DELAY_LOOP:
dec delay_count ; Kurangi delay counter
brne DELAY_LOOP ; Ulangi
sampai counter habis
Sistem
kontrol suhu pada inkubator telur ayam yang menggunakan sensor LM35 dan
mikrokontroler ATmega 328P merupakan cara yang efisien untuk memastikan suhu
tetap stabil dalam kisaran ideal 37–39°C, sehingga mendukung peningkatan
tingkat keberhasilan penetasan. Dengan sensor LM35 yang mampu mendeteksi suhu
secara akurat dan ATmega 328P sebagai pengolah utama, sistem ini dapat memantau
perubahan suhu secara real-time dan melakukan penyesuaian otomatis menggunakan
algoritma kontrol sederhana. Relay digunakan untuk mengatur lampu bohlam
sebagai sumber panas secara efisien, memastikan suhu tetap terjaga dan konsumsi
energi diminimalkan. Solusi ini dirancang agar otomatis, ekonomis, dan mudah
diterapkan, sehingga menjadi alat yang efektif dan praktis bagi peternak ayam.
3.
Referensi
[1]
Wahyuni, S., Prasetyo, H., & Utomo, B. (2023). Inovasi Teknologi Inkubator
Telur Otomatis untuk Peningkatan Hasil Penetasan. Jurnal Teknologi Peternakan,
9(2), 156-167.
[2]
Pratama, D., & Sutrisno, A. (2022). Analisis Performa Sistem Kontrol Suhu
pada Inkubator Telur menggunakan Mikrokontroler. Jurnal Teknik Elektro dan
Informatika, 8(3), 112-123.
[3]
Nugraha, A., Widodo, S., & Pratama, R. (2024). Implementasi Sensor LM35 dan
Mikrokontroler ATmega 328P pada Sistem Kontrol Suhu Otomatis. Jurnal
Elektronika dan Kendali, 12(1), 45-56.
[4] Widodo, R., Susanto, A., & Hartanto, D. (2021). Rancang Bangun Sistem
Kontrol Suhu Inkubator Telur menggunakan Relay dan Lampu Bohlam. Jurnal Teknik
Mesin dan Biosistem, 7(1), 90-101.
[5]
Kusuma, H., & Rahardjo, B. (2023). Pengembangan Sistem Monitoring Inkubator
Telur Berbasis IoT untuk Peningkatan Produktivitas Peternakan Rakyat. Jurnal
Inovasi Pertanian, 15(2), 78-89.
[6]
Rahman, M., Putra, A., & Hermawan, D. (2022). Optimasi Kinerja Sistem
Inkubator Telur melalui Pemrograman Assembly. Jurnal Komputer dan Informatika,
10(4), 234-245.
[7]
Santoso, B., Wijaya, H., & Permana, R. (2024). Analisis Efektivitas
Penggunaan Sensor LM35 dalam Sistem Monitoring Suhu Inkubator. Jurnal Teknologi
dan Sistem Komputer, 11(1), 67-78.
[8] Purnomo, S., Wijaya, R. A., & Hartono, R. (2023). Implementasi Mikrokontroler ATmega328P pada Sistem Monitoring IoT untuk Pemantauan Parameter Lingkungan. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 11(1), 15-24.
[9]
Santoso, B., Pratama, A., & Nugroho, D. (2024). Analisis Stabilitas
Tegangan Regulator LM7805 pada Aplikasi Catu Daya Beban Dinamis. Jurnal
Elektronika dan Telekomunikasi, 16(1), 1-10.
[11]
Wahyudi, M. T., & Saputra, D. (2022). Karakterisasi dan Analisis Kinerja
Sensor Suhu LM35 untuk Aplikasi Monitoring Suhu Presisi. Jurnal Teknik Elektro,
14(2), 156-165.
[10]
Hadiatna, F., Arifin, D., & Suhendar, A. (2020). Analisis Kinerja
Transistor BD139 sebagai Penguat Audio pada Sistem Amplifier Kelas AB.
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik
Elektronika, 8(3), 466-478.
[12]
Kusuma, R. A., & Widodo, H. (2021). Implementasi Operational Amplifier
LM358N untuk Pengembangan Sistem Instrumentasi Medis Berbasis Mikrokontroler.
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 10(2), 89-98.
Pranala YouTube : Klikdisini
Pranala Presentasi : Klikdisini
Biodata
Penulis
Penulis atas nama Adri Aqwam Zuhad dilahirkan di Demak, 26 Juni
2005. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di MI Miftahul Ulum Tegalarum, SMP N 1 Mranggen, dan SMA N 1Mranggen. Tahun
2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMA. Pada tahun 2023 penulis
mengikuti seleksi mahasiswa baru dan diterima menjadi mahasiswa baru Sarjana
Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program
Studi D4 Tenologi Rekayasa Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis
terdaftar dengan NIM. 4.34.23.1.02
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian
ini, bisa via email: adrimmp@gmail.com
anda bisa menghubungi saya melalui: fitra.43423111@mhs.polines.ac.id
Penulis atas nama M. Naufal Adriansyah dilahirkan di Kediri,
22 September 2004. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di SD Negeri Gayamsari 02 Semarang, SMP N 15
Semarang, dan SMK N 4 Semarang. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya
di SMK. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru dan diterima
menjadi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D4 Tenologi Rekayasa Elektronika,
Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.1.14.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian
ini, bisa via email: nopal2294@gmail.com
Penulis
atas nama Salsa Triya Rahma Itsnani dilahirkan di Demak, 22Agustus 2005. Penulis telah menempuh pendidikan formal di
SD Negeri Batursari 07, SMP N 14 Semarang, dan SMA Islam Sultan Agung 1
Semarang Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMA. Pada tahun 2023
penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) dan diterima
menjadi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri
Semarang (Polines) dengan Program Studi D4 Tenologi Rekayasa Elektronika,
Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.1.23.
Apabila
ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email:
salsa.triya22@gmail.com
Komentar
Posting Komentar