Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
Intisari : Pendeteksi Beep Parkir merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi jarak pada parkir kendaraan, supaya kendaraan aman dari benturan tembok / hal lain. Sistem ini dirancang dengan menggunakan Sysmin atmega 16 dengan inputan sensor HCSR 04 dan outputnya dengan mengguanakan Buzzer sebagai penanda jarak aman dalam parkir Kendaraan.
Abstrak : Dalam proyek ini, kami merancang dan mengimplementasikan sistem pendeteksi beep parkir menggunakan mikrokontroler Atmega 16. Sistem ini bertujuan untuk membantu pengemudi dalam memarkir kendaraan dengan memberikan peringatan suara saat jarak kendaraan dengan objek di belakangnya mendekati batas aman. Kami menggunakan sensor ultrasonik HCSR 04 untuk mendeteksi jarak antara kendaraan dan objek. Sensor ini mengirimkan sinyal ultrasonik dan menerima pantulannya untuk mengukur jarak. Mikrokontroler Atmega 16 digunakan untuk memproses data dari sensor dan mengaktifkan buzzer sebagai output peringatan. Buzzer akan berbunyi lebih cepat saat jarak semakin dekat, memberikan sinyal yang jelas kepada pengemudi. Proyek ini menunjukkan bagaimana teknologi sederhana dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara.
kata kunci : Sensor Parkir, Atmega 16, Mikrokontroler
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Parkir di ruang sempit sering menyebabkan risiko benturan karena sulitnya memperkirakan jarak aman, terutama dalam kondisi pencahayaan buruk. Solusi yang ditawarkan adalah sistem pendeteksi jarak berbasis sensor ultrasonik dengan peringatan suara (beep). Sistem ini bekerja secara real-time menggunakan komponen sederhana seperti mikrokontroler ATmega16, sensor HC-SR04, dan buzzer. Alat ini dirancang untuk respons cepat, biaya rendah, dan mudah dipasang pada berbagai kendaraan, sehingga membantu pengemudi mengurangi risiko kecelakaan kecil saat parkir.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat Sensor Parkir dengan menggunakan Sys min Atmega 16 dan HCSR 04?
2. Bagaimana memastikan agar jarak parkir pada kendaraan dengan aman?
3. Apa saja Komponen yang diperlukan dalam proyek ini?
4. Bagaimana cara memprogram dengan menggunakan Sysmin Atmega 16?
1.3 Tujuan
Dari perumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan Sensor parkir parkir kendaraan ini adalah sebagai alat pembantu untuk mendeteksi jarak parkir yang aman.
1.4 Metodologi
Target proyek ini menjalankan program yang dapat diimplementasikan langsung terhadap Sensor Parkir . Langkah – langkah pembuatan Proyek Jam Digital dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.Studi Pustaka alat dan bahan
2.Perancangan program
3.Implementasi program
4.Pengujian Jam Digital
5.Analisa
6.Laporan
2. Tinjauan Pustaka
Penjelasan dan uraian teori penunjang yang digunakan dalam pembuatan pendeteksi beep dengan
dengan sensor parkir ini diperlukan untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja sensor
maupun dasar-dasar perencanaan pembuatan proyek.
2.1 System Minimum Atmega 16
Gambar 2.1 Sysmin Atmega 16 dan Pin Atmega 16
Sysmin ATmega16 adalah mikrokontroler 8-bit dari seri AVR yang populer digunakan oleh para penggemar dan insinyur karena berbagai fitur utamanya yang unggul. Menggunakan arsitektur AVR Enhanced RISC, mikrokontroler ini mampu mengeksekusi instruksi yang kuat dalam satu siklus clock, mencapai throughput hingga 1 MIPS per MHz. Memori Flash-nya sebesar 16 KB dapat di-programkan secara in-system dengan ketahanan hingga 10.000 siklus tulis/bersih, sementara EEPROM-nya memiliki kapasitas 512 byte dengan ketahanan hingga 100.000 siklus tulis/bersih. Mikrokontroler ini juga dilengkapi dengan 1 KB internal SRAM. Dalam hal pengaturan waktu, terdapat dua 8-bit Timer/Counter dengan mode prescaler dan compare, serta satu 16-bit Timer/Counter dengan mode prescaler, compare, dan capture. ATmega16 mendukung empat channel PWM dan memiliki 8-channel, 10-bit ADC dengan 8 channel single-ended dan 7 channel differential.
Fitur komunikasi meliputi serial USART yang dapat di-programkan, serta SPI yang dapat digunakan sebagai master atau slave. Interface JTAG yang memenuhi standar IEEE 1149.1 memungkinkan debugging dan pemrograman. Untuk penghematan daya, ATmega16 menawarkan enam mode tidur, termasuk Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby, dan Extended Standby, serta dilengkapi dengan fitur deteksi brown-out yang dapat dioptimalkan. Semua fitur ini menjadikan ATmega16 pilihan yang sangat baik untuk berbagai aplikasi mikrokontroler.
2.2 Sensor HCSR 04
Gambar 2.2 Sensor HCSR 04
Sensor ini bekerja dengan mengirimkan gelombang ultrasonik melalui transmisornya, kemudian menerima pantulan gelombang tersebut kembali ke sensor melalui penerima. Waktu yang diperlukan untuk pantulan gelombang ini digunakan untuk menghitung jarak antara sensor dan objek
Berikut adalah spesifikasinya:
Jenis Sensor: Ultrasonik
Jangkauan Jarak: 2 cm hingga 400 cm (dalam kondisi ideal)
Kesalahan Akurat: Hingga 3 mm
Batas Sudut Pengukuran: Kurang dari 15°
Frekuensi Kerja: 40 Hz
Tegangan Kerja: 5V DC
Arus Kerja: Kurang dari 15 mA
Pengaturan Input: Pin Trigger (10 µs TTL pulse)
Pengaturan Output: Pin Echo (TTL level signal)
Dimensi: 45 x 20 x 15 mm
2.3 Buzzer
Gambar 2.3 Buzzer
Buzzer adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menghasilkan suara. Buzzer banyak digunakan dalam berbagai aplikasi untuk memberikan sinyal audio, seperti alarm, peringatan, dan notifikasi. Ada dua jenis buzzer utama: buzzer piezoelektrik dan buzzer elektromagnetik.
Spesifikasi Singkat Buzzer
Tegangan Kerja: Biasanya berkisar antara 3V hingga 12V DC.
Arus Kerja: Bervariasi, biasanya sekitar 10 mA hingga 50 mA.
Frekuensi Suara: Rentang frekuensi kerja dari 2 kHz hingga 4 kHz, tergantung pada desain buzzer.
Jenis Suara: Bisa menghasilkan suara tetap (continuous) atau suara berdenyut (intermittent).
Ukuran Fisik: Buzzer tersedia dalam berbagai ukuran, tergantung pada aplikasi dan kebutuhan daya.
2.4 IC Atmega 16
Gambar 2.4 IC Atmega 16
IC ATmega16 adalah mikrokontroler 8-bit dari seri AVR yang populer digunakan oleh penggemar dan insinyur karena performanya yang tinggi dan harga yang terjangkau. Berikut adalah spesifikasinya secara singkat:
Arsitektur: AVR Enhanced RISC
Memori Flash: 16 KB yang dapat di-programkan secara in-system dengan ketahanan hingga 10.000 siklus tulis/bersih.
EEPROM: 512 byte dengan ketahanan hingga 100.000 siklus tulis/bersih.
SRAM: 1 KB internal.
Timer/Counter: Dua 8-bit Timer/Counter dengan mode prescaler dan compare, satu 16-bit Timer/Counter dengan mode prescaler, compare, dan capture.
PWM: Empat channel PWM.
ADC: 8-channel, 10-bit ADC dengan 8 channel single-ended dan 7 channel differential.
USART: Serial USART yang dapat di-programkan.
SPI: Serial Peripheral Interface (SPI) yang dapat digunakan sebagai master atau slave.
JTAG: Interface JTAG yang memenuhi standar IEEE 1149.1 untuk debugging dan pemrograman.
Mode Tidur: Enam mode tidur (Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby, dan Extended Standby) untuk penghematan daya.
Pengaturan Daya: Deteksi brown-out yang dapat dioptimalkan.
2.5 USB asp
Gambar 2.5 USB asp
USBasp adalah programmer USB in-circuit yang digunakan untuk mengprogram mikrokontroler Atmel AVR. Berikut adalah spesifikasinya secara singkat:
Jenis: Programmer USB in-circuit
Platform yang Didukung: Linux, Mac OS X, dan Windows
Kecepatan Pengaturan: Hingga 5 kBytes/sec
Pengaturan SCK: Dapat dikendalikan secara software untuk mendukung target dengan kecepatan rendah (kurang dari 1,5 MHz)
Interfacing: 10 pin ISP (conforms to standard ISP 10-pin pinout)
Komponen Utama: Menggunakan ATMega8 atau ATMega88 dan beberapa komponen pasif
Driver: Menggunakan driver firmware saja, tidak memerlukan kontroler USB khusus
3. Metode Pembuatan Alat
Dalam perancangan proyek ini yaitu Pendeteksi Beep Sensor Parkir dengan Sysmin Atmega 16,
terdiri atas perancangan mekanik (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software)
3.1 Perancangan Hardware
Gambar 3.1 Perancangan Hardware
Sumber daya (Adaptor 5v atau Powerbank) digunakan untuk menghidupkan microkontroler
Sysmin Atmega 16, yang kemudian bertugas mengontrol sensor HCSR-04 sebagai input
Membaca sensor dengan jarak lalu Buzzer sebagai Output.
3.2 Perancangan Software
Gambar 3.2 Perancangan Software
Proses Mendeteksi Jarak di tentukan oleh sensor HCSR-04 dan Buzzer akan menyala sesuai keadaan.
3.3 Pembuatan Alat
Dalam pembuatan alat ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
1.Membuat perencanaan
2.Membuat skema pengawatan
3.Menyusun rangkaian sesuai skema pengawatan
4.Membuat program
5.Membuat kerangka
6.Pemasangan rangkaian pada kerangka alat
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Skema dan Pengawatan
Gambar 4.1 Wiring pada Proteus
5. Pengujian Alat
Gambar 5.1 Pengujian proyek
Video Link Youtube :
https://youtu.be/OaKPWS-qIjU
Referensi
https://www.alldatasheet.com/
https://www.fischl.de/
Profil Penulis
Penulis atas nama Agung Ade N dilahirkan di KotaSemarang, 24 Maret 2005. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri Bangetayu Kulon Kota Semarang, SMP N 15 Semarang, dan SMKN 8 Semarang dengan jurusan Teknik Komputer dan Jaringan . Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.23.2.01
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: agung4de@gmail.com
Penulis atas nama M.Ghorby Mi'raf S. dilahirkan di kota. semarang, 30 September 2005, Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 2 Mororejo, SMP manbaul hikmah, dan SMK Texmaco Semarang, dengan jurusan TEI, Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK, pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi Mahasiswa baru D3 Elektronika dan diterima menjadi mahasiswa D3 Elektronika di kampus Politeknik negeri semarang (Polines) dengan program studi D3 Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 3.32.23.2.12
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini bisa via email : mghorby6@gmail.com
Penulis atas nama Muhammad Maulana Dinar Saputra dilahirkan di Kota Semarang, 20 April 2005. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Srondol Wetan 06 Kota Semarang, SMP N 21 Semarang, dan SMA N 4 Semarang dengan jurusan MIPA. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMA. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.23.2.15.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: mdinar391@gmail.com
Penulis atas nama Wahyu Tegar Pramuditya dilahirkan di Tuban, 16 Juni 2005. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 01 Jarorejo Kab. Tuban, SMP N 1 Kerek Kab. Tuban, dan SMK N 3 Tuban dengan jurusan TPTU. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang dengan program studi D3 Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM 3.32.23.2.23.
Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: wahyutegarpramuditya@gmail.com
PROTOTYPE PENERANGAN JALAN OTOMATIS DENGAN SENSOR LDR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535 KELAS EK–2A KELOMPOK A6 Khusna Khasanatur Rovi’ a 1 , Muhammad Rafi Wildana 2 , Naufal Oqy Asmara 3 , Rois Munawar Nur Ichsan 4 Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Semarang 2024/2025 Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Kec, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50275 ABSTRAK – Penggunaan penerangan jalan yang tidak efisien sering menyebabkan pemborosan energi listrik, seperti lampu yang tetap menyala di siang hari atau terlambat menyala pada malam hari. Proyek ini bertujuan merancang sistem penerangan jalan otomatis menggunakan sensor LDR berbasis mikrokontroler ATmega8535 . Sistem ini bekerja dengan mendeteksi intensitas cahaya lingkungan melalui sensor LDR sebagai input, yang kemudian diolah oleh mikrokontroler untuk mengaktifkan atau mematikan lampu melalui relay. Metode otomatisasi ini memungkinkan lampu jalan menya...
SISTEM PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA SUATU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO ATMEGA328P Dosen Pengampu : DR. Samuel Beta K.,Ing.Tech, M.T. Kelompok 2 RE-2C : Ahmad Abi Ridwan 4.34.23.2.02 Hilmy Ade Gyasi 4.34.23.2.11 M. Riyadh Ayyasi 4.34.23.2.15 Zahra Nurani Rahmawati 4.34.23.2.25 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2024 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan keberkah...
Atap Otomatis Dengan Sensor Hujan Berbasis ATMega 8535 Habib Husein Baydawi 1 , Muhammad Adi Saifullah 2 ,Flaurecita Gadis Bermana 3 Jurusan Teknik Elektro, Prodi Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Kec, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50275 1 habibhusein414@gmail.com 2adisaifullah004@gmail.com 3 cflaurecita@gmail.com Intisari- Jurnal ini membahas mengenai perancangan prototype sebuah sistem otomatis yang mampu merespons perubahan cuaca, khususnya hujan. Sistem ini memanfaatkan mikrokontroller ATMega 8535 sebagai otak pengendali utama. Sensor hujan berperan sebagai input utama yang mendeteksi adanya hujan. Ketika sensor mendeteksi air, mikrokontroller akan memberikan perintah kepada aktuator (Motor DC) untuk menutup atap otomatis. Proses sitem kerja secara garis besar adalah sebagai berikut: sensor hujan mengirimkan sinyal ke komparator yang akan membandingkan nilai ambang batas yang telah diten...
Komentar
Posting Komentar