PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PARKIR OTOMATIS


PROTOTYPE SISTEM INFORMASI
PARKIR OTOMATIS

Adidan Ari Sena P.*1, Kiki Nur Afni*2, M. Jihar Mumtaz A.*3, Yosefina Hanni E.*4
Politeknik Negeri Semarang; Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50275, Telp (024) 7473417, 7499585, 7499586
Program Studi Teknologi Rekayasa Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Semarang






Abstrak
    Prototipe informasi parkir otomatis berbasis Arduino Uno adalah sistem yang dirancang untuk mempermudah pengendara dalam mengetahui ketersediaan dan lokasi slot parkir kosong, dan slot parkir terisi. Informasi mengenai kondisi tempat parkir ditampilkan pada layar LCD yang terletak di pintu masuk. Pengembangan sistem ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu: (1) Identifikasi kebutuhan; (2) Analisis kebutuhan; (3) Perancangan perangkat keras (hardware); (4) Pengujian; dan (5) Pengoperasian alat. Berdasarkan pengujian, miniatur parkir otomatis berbasis Arduino Uno mampu menampilkan informasi jumlah slot parkir yang tersedia dan yang sudah terisi kepada pengendara.

Kata kunci—Prototipe, Parkir, Arduino Uno, LCD


Abstract
    The Arduino Uno-based automatic parking information prototype system is designed to assist drivers in identifying available and occupied parking slots. Parking lot conditions are displayed on an LCD screen located at the entrance. The system's development involves several stages: (1) Needs identification; (2) Needs analysis; (3) Hardware design; (4) Testing; and (5) Device operation. Based on testing, the Arduino Uno-based automatic parking miniature system successfully provides drivers with information on the number of available and occupied parking slots.

Keywords—Prototype, Parking, Arduino Uno, LCD


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Seiring bertambahnya jumlah kendaraan, kebutuhan akan sistem parkir yang lebih modern dan efisien menjadi semakin penting. Salah satu masalah utama yang sering dihadapi pengendara adalah kesulitan menemukan slot parkir kosong, terutama di area dengan tingkat kepadatan tinggi seperti pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, atau fasilitas umum. Ketiadaan informasi mengenai jumlah slot yang tersedia sering kali menyebabkan pengendara kehilangan waktu, merasa frustrasi, bahkan memicu antrean panjang di area parkir.

    Mikrokontroler seperti Arduino Uno menawarkan solusi praktis untuk mengatasi persoalan ini. Dengan memanfaatkan sensor untuk mendeteksi keberadaan kendaraan di setiap slot parkir, sistem ini mampu menghitung dan menampilkan jumlah slot yang kosong maupun terisi secara otomatis. Informasi tersebut akan disajikan melalui layar LCD di pintu masuk, sehingga pengendara dapat langsung mengetahui slot parkir yang tersedia tanpa perlu mencarinya secara manual.

    Prototype sistem informasi parkir otomatis berbasis Arduino Uno ini dikembangkan sebagai prototype untuk menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan parkir. Selain menyediakan informasi terkait ketersediaan slot parkir, sistem ini juga menjadi langkah awal menuju digitalisasi sistem parkir yang lebih terintegrasi. 

    Tahapan pengembangan proyek ini meliputi perancangan perangkat keras, pembuatan perangkat lunak, dan pengujian untuk memastikan kinerja sistem berjalan dengan baik. Dengan adanya sistem ini, diharapkan pengendara dapat dengan mudah menemukan slot parkir yang kosong, sehingga waktu lebih efisien dan pengalaman parkir menjadi lebih nyaman. Selain itu, proyek ini memiliki potensi besar untuk diimplementasikan pada skala yang lebih luas, seperti di area parkir komersial atau fasilitas umum besar lainnya.

1.2 Perumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah yang kami ditetapkan adalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana cara kerja motor servo sebagai luaran?
  2. Bagaimana cara mengaktifkan LED sebagai indikator slot terisi?
  3. Bagaimana cara menampilkan slot kosong dan terisi ke dalam LCD?
  4. Bagaimana cara kerja prototype sistem parkir otomatis?

1.3 Tujuan

    Tujuan dari pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:
  1. Mempermudah sistem parkir otomatis yang lebih modern dan efisien
  2. Mengurangi antrean kendaraan di area parkir
  3. Meningkatkan keamanan kendaraan
  4. Sebagai prototype untuk menguji kosep sebelum diimplementasikan pada sistem skala besar di dunia nyata.

II. TINJAUAN PUSTAKA

    Untuk mengetahui berbagai komponen dan peralatan yang dibutuhkan, maka disusunlah tinjauan pustaka sebagai acuan dalam merancang dan membuat aplikasi menggunakan mikrokontroler ARDUINO UNO R3 ini.

2.1 Mikrokontroler Arduino UNO R3

    Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.

Gambar 2.1 Arduino Uno R3

2.2 Sensor Ultrasonik HCSR 04

    Sensor Ultrasonik adalah sensor yang menggunakan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik yaitu gelombang yang umum digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu benda dengan memperkirakan jarak antara sensor dan benda tersebut. Sensor ini berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik begitu pula sebaliknya. Gelombang ultrasonik memiliki frekuensi sebesar 20.000 Hz. Sensor ini memiliki 4 kaki yaitu Vcc, Trig, Echo, dan Gnd. Kerja dari sensor membutuhkan power supply +5VDC.


Gambar 2.2 Sensor Ultrasonik

2.3 Sensor Inframerah

    Sensor Infrared adalah Sensor inframerah adalah jenis sensor cahaya yang digunakan untuk mengenali cahaya inframerah. Bahan baku pembuatannya ialah material piroelektrik dan material sensor foton. Fungsi utama dari sensor inframerah ialah media komunikasi bagi dua perangkat elektronik yang memuat sensor sebagai komponennya. Sensor inframerah bekerja dengan prinsip jarak dan jangkauan. Prinsip ini diterapkan menggunakan dua komponen, yaitu pemancar inframerah dan detektor inframerah. Sensor infamerah memancarkan inframerah dengan jumlah tertentu yang kemudian diterima kembali. Deteksi dari sensor ditentukan oleh jumlah inframerah yang kembali.

Gambar 2.3 Sensor Inframerah

2.4 LED

    LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebagai pembatas arus.


   Gambar 2.4 LED


2.5 LCD 16X2 with I2C

    LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD (Liquid Crystal Display) bisa menampilkan suatu gambar/karakter dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun Kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. LCD 16x2 dapat menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dan tiap baris dapat menampilkan 16 karakter. Pada LCD 16×2 pada umumnya menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya, tentunya akan sangat boros apabila menggunakan 16 pin tersebut. Karena itu, digunakan driver khusus sehingga LCD dapat dikontrol dengan modul I2C atau Inter-Integrated Circuit. Dengan modul I2C, maka LCD 16x2 hanya memerlukan dua pin untuk mengirimkan data dan dua pin untuk pemasok tegangan. Sehingga hanya memerlukan empat pin yang perlu dihubungkan ke NodeMCU yaitu : GND : Terhubung ke ground, VCC : Terhubung dengan 5V, SDA : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin D2, SCL : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin D1.

Gambar 2.5 LCD

2.6 Motor Servo

    Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau diatur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros luaran motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.

Gambar 2.6 Motor Servo

2.7 Resistor

    Resistor adalah komponen elektronika yang memberikan hambatan terhadap aliran arus dalam suatu rangkaian. Nilai resistansi diukur dalam satuan ohm (Ω) dalam menentukan seberapa besar hambatan yang diberikan. Dengan prinsip dasar hukum Ohm, resistor digunakan untuk mengatur aliran listrik dalam berbagai perangkat elektronika. Dilihat dari nilai resistansinya, resistor dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan resistor nilai tak tetap (variable resistor). Resistor memiliki peran krusial dalam membentuk karakteristik kinerja rangkaian elektronik, pemahaman yang baik mengenai jenis dan karakter resistor penting dalam merancang sistem elektronika secara presisi. Resistor dibuat dari bahan seperti karbon dan keramik, dengan bentuk umum berupa tabung. Ukuran diameter tabung bervariasi sesuai dengan kapasitas resistor, di mana semakin besar kapasitasnya, semakin besar pula diameter tabung yang digunakan.

Gambar 2.7 Resitor

2.8 Project Board

    Papan proyek atau Project Board atau Breadboard merupakan sebuah papan hubung yang terdiri dari lubang lubang kecil tempat kaki komponen yang satu sama lain saling berhubungan sesuai dengan alurnya. Pada arah vertikal masing masing lubang saling berhubungan, namun tidak untuk yang arah horisontal. Papan Proyek biasa dipakai untuk bereksperimen membuat rangkaian elektronika dengan daya rendah. Pada pengujian rangkaian menggunakan project board, seseorang bisa bereksperimen dengan mengganti nilai dari komponen atau bisa jadi merubah rangkaian.

Gambar 2.8 Project Board

2.9 ATmega328P

    ATmega328P adalah mikrokontroler chip tunggal yang dibuat oleh Atmel dalam keluarga megaAVR (kemudian Microchip Technology mengakuisisi Atmel pada tahun 2016). Mikrokontroler ini memiliki inti prosesor RISC 8-bit dengan arsitektur Harvard yang dimodifikasi. Mikrokontroler berbasis Atmel AVR RISC 8-bit menggabungkan memori flash ISP 32 KB dengan kemampuan baca-sambil-tulis, EEPROM 1 KB, SRAM 2 KB, 23 jalur I/O serba guna, 32 register kerja serba guna, 3 pewaktu/ penghitung fleksibel dengan mode pembanding, interupsi internal dan eksternal, USART yang dapat diprogram secara serial, antarmuka serial 2-kawat berorientasi byte, port serial SPI, konverter A/D 10-bit 6-saluran (8 saluran dalam paket TQFP dan QFN / MLF ), pengatur waktu pengawas yang dapat diprogram dengan osilator internal, dan 5 mode hemat daya yang dapat dipilih perangkat lunak. Perangkat beroperasi antara 1,8 dan 5,5 volt. Perangkat mencapai throughput mendekati 1 MIPS /MHz.
Gambar 2.9 ATmega328P

2.10 LM2596

    Modul Stepdown LM2596 merupakan Modul DC Buck Converter yang pada rangkaiannya menggunakan IC LM2596S yang berfungsi untuk mengubah tingkatan tegangan DC menjadi lebih rendah dibanding tegangan masukkannya. Tegangan masukan dapat dialiri tegangan berapapun antara 3 V - 40 V DC. Lalu outputnya akan diubah menjadi teganagn yang lebih rendah di antara 1,5V - 35V DC.
Gambar 2.10 Modul Stepdown LM2596

2.11 Adaptor

    Adaptor adalah komponen elektronik yang sangat penting dalam dunia teknologi saat ini. Fungsi utamanya adalah mengubah arus listrik AC (Alternating Current) dari sumber listrik menjadi DC (Direct Current) yang dibutuhkan oleh berbagai perangkat. Alat ini menjadi jembatan penting antara sumber daya listrik dengan peralatan elektronik, memastikan bahwa peralatan elektronik bisa mendapatkan pasokan daya yang stabil dan aman untuk dioperasikan. Selain itu, adaptor juga membantu mengurangi ukuran perangkat dengan mengeksternalisasi bagian dari sistem tenaga, sehingga memungkinkan desain yang lebih ramping dan portabel.

Gambar 2.11 Adaptor

2.12 Software Arduino IDE

    Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memprogram dan menggunggah kode ke papan Arduino. Ini adalah alat inti yang digunakan oleh para pengembang, pemula, dan pecinta elektronika untuk mengembangkan berbagai macam proyek berbasis Arduino.

III. PERANCANGAN ALAT

3.1 Perangkat Keras dan Rangkaian Elektronika

    Adapun komponen yang digunakan yaitu sebagai berikut:
  1. Arduino Uno R3
  2. Sensor Ultrasonic HC-SR04 
  3. Sensor Inframerah SEN-0018
  4. LED
  5. Motor Servo SG90
  6. LCD 16x2 with I2C
  7. Resistor
  8. Project Board
  9. LM2596
  10. Adaptor 12V 2A

3.2 Diagram Blok

    Blok diagram aplikasi mikrokontroler ARDUINO UNO R3 dengan masukan sensor ultrasonic dan sensor infrared, luaran motor servo, LED dan LCD.


Gambar 3.1 Diagram Blok


    Keterangan:
  1. Sensor yang digunakan adalah sensor ultrasonic dan sesnor inframerah untuk mendeteksi keberadaan mobil.
  2. Mikrokontroler yang digunakan adalah ARDUINO UNO R3 yang berfungsi untuk mengolah data dari sensor dan menjalankan luaran berupa motor servo, LED dan LCD.
  3. Luaran (output) pada sistem ini adalah motor servo, LED dan LCD. LED dan LCD yang digunakan sebagai indikator sedangkan motor servo digunakan sebagai penggerak palang pintu parkir.

3.3 Perangkat Lunak

    Perangkat lunak yang digunakan pada proyek ini adalah Arduino software sebagai aplikasi untuk menulis program Arduino serta sebagai downloader program ke board Arduino Uno R3.

3.4 Diagram Alir

    Diagram alir dari sistem adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Diagram Alir Program Utama



Gambar 3.3 Diagram Alir Sub Program

IV. PENGUJIAN ALAT

    Alat sudah bekerja cukup baik. Sebelum mobil melewati sensor ultrasonik di pintu masuk, servo dalam keadaan 90 derajat (dalam keadaan tertutup). Ketika mobil lewat, servo berubah kondisi menjadi 0 derajat (Keadaan terbuka) dan otomatis slot kosong berkurang satu (-1) dan slot terisi bertambah satu (+1) serta menyalakan lampu LED sesuai letak slot yang terisi. Ketika slot terisi sudah penuh, maka ketika sensor ultrasonik di pintu masuk mendeteksi mobil, servo tetap dalam keadaan tertutup.

    Ketika mobil hendak keluar tempat parkir, servo keluar akan membuka setelah sensor ultrasonik di pintu keluar mendeteksi mobil. Dengan begitu, secara otomatis slot terisi berkurang satu (-1) dan slot kosong bertambah satu (+1). Ketika mobil meninggalkan slot parkir, maka lampu LED yang menjadi indikator dari slot tersebut akan mati.

4.1 Hasil Pengujian dan Pembahasan

    Hasil dari perancangan miniatur sistem informasi parkir otomatis ini diterapkan dalam bentuk prototype dan simulasi. Awal proses dimulai ketika mobil memasuki area parkir akan disungguhi sebuah layar LCD yang berada di depan area parkir. LCD ini memuat informasi tentang ketersediaan slot parkir yang ada pada area ini. LCD akan menampilkan jumlah slot kosong dan terisi dan akan terus diperbarui secara real-time. Jika kondisi pada layar LCD menunjukkan bahwa slot parkir sudah penuh / mencapai batas max nya, maka palang pintu masuk tidak akan membuka secara otomatis dan LCD akan menampilkan sebuah teks yang menunjukkan bahwa slot area parkir telah terisi penuh.

    Saat pengendara mendekati palang pintu, mobil pengendara akan dideteksi oleh sebuah sensor, dimana disini menggunakan sensor ultrasonic. Saat masih ada slot parkir yang kosong, maka setelah sensor mendeteksi adanya mobil di depannya, maka palang pintu akan terbuka. Slot akan bertambah satu setelah palang pintu menutup. Slot dihitung dari berapa banyak mobil melewati palang pintu. Saat pengendara sudah melewati palang pintu, maka pengendara akan memilih slot untuk parkir. Pada setiap slot parkir yang dirancang terdapat sensor inframerah dan LED sebagai indikator, dimana LED akan menyala jika slot tersebut sudah terisi. Jika slot kosong maka LED tidak akan menyala. Hasil akhir perancangan miniatur sistem parkir otomatis ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2:

Gambar 4. 1 Hasil Perancangan (1)

Gambar 4. 2 Hasil Perancangan (2)

    Pengujian dilakukan menyeluruh untuk memastikan alat bekerja seperti yang diharapkan dan sesuai. Pengujian ini fokus pada input-output sistem untuk memastikan bahwa sistem berjalan sesuai dengan fungsinya. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3.

Tabel 2. Pengujian Sensor

No

Komponen

Kondisi Pengujian

 

Hasil Pengujian

1.

Sensor Ultrasonic

Meletakkan mobil di depan pancaran sensor ultrasonic jarak < 10

 

Motor servo terbuka otomatis

Menjauhkan mobil dari pancaran sensor jarak < 10 cm

 

Motor servo tertutup otomais

Meletakkan mobil di depan pancaran sensor pada pintu masuk saat slot terisi penuh

 

Motor servo tidak membuka otomatis

Meletakkan mobil di depan pancaran sensor pada pintu masuk dan keluar disaat bersamaan

 

Motor servo pintu masuk dan keluar terbuka otomatis

2.

Sensor Inframerah

Meletakkan mobil di depan pancaran sensor inframerah

 

Lampu indikator LED menyala

Menjauhkan mobil dari pancaran sensor inframerah

 

Lampu indikator LED mati

Tabel 3. Pengujian Output

No

Output Pengujian

Test Input

 

Hasil Yang Diharapkan

 

Hasil Pengujian

1.

Motor Servo

Mobil melewati palang pintu masuk dan keluar

 

Motor servo membuka dan menutup secara otomatis dan slot parkir bertambah / berkurang.

 

Sesuai harapan

2.

Indikator LED

Mobil mengisi masing-masing slot parkir

 

Lampu LED menyala sesuai slot parkir yang terisi

 

Sesuai harapan

3.

Tampilan LCD

Sensor ultrasonic mendeteksi adanya objek sebanyak 1-4

 

LCD akan menampilkan slot parkir. Slot terisi dan slot kosong.

 

Sesuai harapan

Sensor ultrasonic mendeteksi objek sebanyak 5

 

LCD akan menampilkan teks bertuliskan “MAAF, PARKIRAN PENUH”

 

Sesuai harapan


V. KESIMPULAN

    Berdasarkan perancangan dan pengujian pada miniature sistem informasi parkir otomatis yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Sistem ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pemroses utama, dengan sensor ultrasonic dan sensor inframerah sebagai masukan (input) untuk mendekteksi kendaraan pada pintu masuk, pintu keluar, dan tiap-tiap slot parkir. Data dari sensor akan diproses oleh mikrokontroler kemudian memberikan perintah kepada perangkat keluaran (output) seperti motor servo agar membuka dan menutup palang pintu secara otomatis, LED yang menyala saat slot terisi, dan LCD yang menampilkan slot kosong ataupun slot terisi.

    Selain itu, sistem ini memudahkan bagi pengendara dalam mengetahui jumlah slot parkir yang kosong ataupun terisi melalui tampilan LCD, sehingga dapat menghindari kesalahan memasuki area parkir yang penuh. Indikator LED pada setiap slot juga membantu pengendara dengan memberikan informasi visual mengenai letak pasti slot yang sudah terisi. Dengan demikian, sistem ini dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan parkir otomatis.

VI. VIDEO PROJEK

    Video Simulasi Projek dapat diakses pada link youtube berikut ini:



DAFTAR PUSTAKA

[1] Ahmad Iqbal Pulangan, Sumarno, Indra Gunawan, Heru Satria Timbunan, Abdi Rahim Damanik, “Rancang Bangun Sistem Parkir dan Ketersediaan Slot Parkir Otomatis Menggunakan Arduino,” JIKI, vol. 2, no. 2, Desember 2022, doi: 10.54082/jiki.33
[2] Muhammad Kusnadi, Zaenal Abidin, and Arief Budi Laksono, “Rancang Bangun Alat Sistem Pendeteksi Jumlah Ketersediaan Slot Parkir Mobil Dalam Gedung,” J. JEETech, vol. 1, no. 1, pp. 31–36, 2020, doi: 10.48056/jeetech.v1i1.9.

PROFIL PENULIS

    Penulis atas nama Adidan Ari Sena Putra, lahir di Semarang, 24 Juli 2005. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Beringin 01 Semarang, SMP N 16 Semarang, dan SMK N 01 Semarang. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikan SMK dan mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (S.Tr.) dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) Jurusan Teknik Elektro dengan Program Studi S.Tr. Teknologi Rekayasa Elektronika. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.0.01. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa hubungi via email: adidanputra7@gmail.com

    Penulis atas nama Kiki Nur Afni, lahir di Semarang, 23 Maret 2004. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD N Petompon 01 Semarang, SMP N 13 Semarang, dan SMK N 07 Semarang. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikan SMK dan mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (S.Tr.) dan diterima menjadi mahasiswa baru di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) Jurusan Teknik Elektro dengan Program Studi S.Tr. Teknologi Rekayasa Elektronika. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.0.12. Apabila ada kritik, saran, dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa hubungi via email: kikinurafni23@gmail.com

    Penulis atas nama Muhammad Jihar Mumtaz Attaya, lahir di Temanggung, 23 September 2004. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Muhammadiyah Ngadirejo, SMP N 1 Ngadirejo, dan MAN Temanggung. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di MAN. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) dan diterima menjadi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) Jurusan Teknik Elektro dengan Program Studi S.Tr. Tenologi Rekayasa Elektronika. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.0.13. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: jiharmumtaz@gmail.com

    Penulis atas nama Yosefina Hanni Elyada, lahir di Semarang, 25 Agustus 2005. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Kanisius Tlogosari Kulon, SMP N 4 Semarang, dan SMKN 4 Semarang. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) dan diterima menjadi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi S.Tr Tenologi Rekayasa Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.0.25. Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: yosefinahanni2505@gmail.com










Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM LAMPU PENERANGAN JALAN OTOMATIS DENGAN SENSOR LDR BERBASIS ATMega8535

SISTEM PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA SUATU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO ATMEGA328P

ATAP OTOMATIS DENGAN SENSOR HUJAN BERBASIS ATMEGA 8535