RANCANG BANGUN ALARM PENDETEKSI GERAKAN BERBASIS SENSOR PIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 328P

Rancang Bangun Alarm Pendeteksi Gerakan Sensor PIR Menggunakan Mikrokontroler ATmega 328P

Carroline Aulya Saputri1, Falah Adelard Sulistiyo2, Laili Novita Sari3

Muhammad Daffa’ Kurniawan4, Rendykan Surya Pangestu5

Jurusan Teknik Elektro, Prodi Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Semarang

Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Kec, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50275

 1carrolineputri31@gmail.com

2falahadelards@gmail.com

3lailinovita.ekb@gmail.com

4velzzpunishing@gmail.com

5rendycagur17@gmail.com 


Intisari- Jurnal ini membahas perancangan dan pembangunan sistem alarm pendeteksi gerakan yang menggunakan sensor PIR (Passive Infrared) dan mikrokontroler ATMega 328P. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menciptakan sistem deteksi gerakan yang efektif dan efisien dalam mendeteksi keberadaan manusia pada area tertentu dan memberikan respons melalui alarm suara, sebagai upaya peningkatan sistem keamanan. Sensor PIR berfungsi untuk mendeteksi perubahan radiasi inframerah yang ditimbulkan oleh pergerakan tubuh manusia di sekitarnya. Data yang diterima oleh sensor kemudian diproses oleh mikrokontroler ATMega 328P, yang mengaktifkan buzzer sebagai alarm dan indikator LED yang menunjukkan status deteksi.

Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu sensor PIR, mikrokontroler ATMega 32P, buzzer, dan LED indikator. Mikrokontroler ATMega 328P dipilih karena kemampuannya yang baik dalam memproses data secara real-time dengan tingkat respons yang cepat. Dalam pengujian, sistem berhasil mendeteksi gerakan dengan akurasi tinggi dan merespons dalam waktu singkat, dengan hasil bahwa alarm berbunyi sesuai dengan deteksi pergerakan yang terdeteksi oleh sensor.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat berfungsi secara optimal dalam kondisi pencahayaan yang berbeda dan dapat diimplementasikan pada berbagai aplikasi, seperti sistem keamanan rumah, kantor, dan area publik lainnya. Sistem ini memiliki keunggulan dalam hal biaya rendah, efisiensi daya, dan kemudahan dalam instalasi dan pemeliharaan. Pengembangan lebih lanjut dapat mencakup penambahan fitur seperti integrasi dengan sistem jaringan atau pengembangan aplikasi mobile untuk monitoring jarak jauh. Secara keseluruhan, penelitian ini berhasil membangun prototipe sistem alarm pendeteksi gerakan yang dapat meningkatkan keamanan dan memberikan solusi praktis dalam pengawasan otomatis.

Kata kunci: Alarm pendeteksi gerakan, sensor PIR, mikrokontroler ATMega 328P, sistem keamanan, deteksi gerakan, buzzer, LED indikator.

I.       PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Keamanan menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada area yang membutuhkan pengawasan intensif seperti rumah, kantor, dan fasilitas umum. Salah satu cara yang umum digunakan untuk meningkatkan sistem keamanan adalah dengan memasang alarm sebagai sistem deteksi dini terhadap potensi ancaman, seperti pencurian atau akses yang tidak sah. Sebagai bagian dari sistem keamanan, teknologi sensor memiliki peran yang sangat penting dalam mendeteksi pergerakan atau aktivitas yang mencurigakan. Sensor PIR (Passive Infrared) adalah salah satu jenis sensor yang banyak digunakan dalam aplikasi pendeteksi gerakan karena kelebihannya dalam mendeteksi perubahan radiasi inframerah yang dihasilkan oleh tubuh manusia.

Dalam perkembangan teknologi elektronik saat ini, penggunaan mikrokontroler untuk mengendalikan sistem sensor semakin populer. Mikrokontroler memberikan fleksibilitas dalam pengolahan data dari sensor, memungkinkan pengendalian yang lebih presisi dan integrasi dengan komponen lain, seperti alarm atau indikator status. Mikrokontroler ATMega 328P adalah salah satu pilihan yang tepat untuk aplikasi ini, mengingat kemampuannya dalam memproses sinyal digital, serta kesederhanaan dalam pemrograman dan integrasi dengan berbagai perangkat keras lainnya.

Dengan perkembangan kebutuhan akan sistem keamanan yang efisien dan terjangkau, sistem alarm pendeteksi gerakan berbasis sensor PIR menggunakan mikrokontroler menjadi solusi yang relevan dan banyak dicari. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada perancangan dan pembangunan sistem alarm pendeteksi gerakan berbasis sensor PIR yang dikendalikan oleh mikrokontroler ATMega 328P, dengan tujuan untuk meningkatkan sistem keamanan pada area tertentu.

B.     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa perumusan masalah yang harus diperhatikan yaitu:

1.  Bagaimana merancang dan membangun sistem alarm pendeteksi gerakan berbasis sensor PIR yang efektif dengan menggunakan mikrokontroler ATMega 328P?

2.   Apa saja komponen utama yang diperlukan untuk memastikan sistem alarm pendeteksi gerakan ini bekerja secara optimal dalam mendeteksi pergerakan dan memberikan respons yang sesuai?

3.  Bagaimana cara mengoptimalkan kinerja sistem deteksi gerakan agar dapat berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi pencahayaan dan lingkungan?

C.     TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1.  Merancang dan membangun sistem alarm pendeteksi gerakan berbasis sensor PIR yang dikendalikan oleh mikrokontroler ATMega 328P, yang dapat mendeteksi pergerakan manusia dalam area tertentu.

2.  Mengidentifikasi dan memilih komponen yang tepat, seperti sensor PIR, mikrokontroler ATMega 328P, buzzer, dan LED, untuk memastikan sistem bekerja dengan akurat dan efisien.

3.   Mengoptimalkan sistem deteksi gerakan, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik dalam berbagai kondisi lingkungan, seperti pencahayaan yang berubah-ubah, serta memberikan respons yang tepat, berupa alarm dan indikator visual.

4. Menghasilkan prototipe sistem alarm pendeteksi gerakan yang dapat diimplementasikan pada berbagai aplikasi, seperti sistem keamanan rumah, kantor, atau fasilitas lainnya, dengan biaya yang efisien dan konsumsi daya rendah.


II.              METODOLOGI

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yang meliputi perancangan sistem, pemilihan komponen, implementasi perangkat keras, pemrograman mikrokontroler, serta pengujian dan evaluasi sistem. Pada tahap perancangan, sistem alarm pendeteksi gerakan dirancang menggunakan sensor PIR untuk mendeteksi pergerakan dan mikrokontroler ATMega 328P untuk memproses data dari sensor. Buzzer digunakan sebagai alarm dan LED sebagai indikator status. Pemilihan komponen utama meliputi sensor PIR, mikrokontroler ATMega 328P, buzzer, dan LED. Setelah komponen dipilih, tahap implementasi perangkat keras dilakukan dengan merakit komponen-komponen pada papan sirkuit (breadboard atau PCB) sesuai dengan skema rangkaian yang telah dirancang. Mikrokontroler kemudian diprogram untuk membaca sinyal dari sensor PIR, mengaktifkan buzzer sebagai alarm, dan menyalakan LED saat pergerakan terdeteksi, menggunakan bahasa pemrograman C dan perangkat lunak seperti Atmel Studio atau Arduino IDE. Sistem kemudian diuji untuk memastikan sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan dengan akurat, buzzer berfungsi dengan baik, dan LED menyala sebagai indikator status. Pengujian dilakukan di berbagai kondisi pencahayaan untuk mengevaluasi kinerja sistem. Hasil pengujian kemudian dianalisis untuk mengevaluasi akurasi deteksi, waktu respons sistem, dan efisiensi daya, serta perbaikan dilakukan jika diperlukan untuk meningkatkan kinerja sistem. Melalui tahapan ini, diharapkan sistem alarm pendeteksi gerakan berbasis sensor PIR dan mikrokontroler ATMega 328P dapat berfungsi secara optimal dalam aplikasi sistem keamanan.


III.           KAJIAN PUSTAKA

Pembahasan dalam bagian ini meliputi perancangan dan komponen apa aja yang digunakan dalam projek ini.

A.    KOMPONEN

1.     Sensor PIR (Passive Infrared)

     Gambar 1. Sensor PIR (Passive Infrared)

Sensor PIR adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan manusia atau hewan berdasarkan perubahan radiasi inframerah yang dipancarkan oleh tubuh. Sensor ini bekerja dengan mendeteksi perbedaan suhu di sekitarnya, yang biasanya terjadi ketika ada pergerakan tubuh manusia yang memancarkan radiasi inframerah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sensor PIR memiliki keunggulan dalam hal biaya yang rendah, efisiensi daya, dan kemudahan dalam pemasangan (Karami et al., 2017). Sensor PIR umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti sistem keamanan rumah, otomatisasi bangunan, dan penghematan energi, karena kemampuannya untuk mendeteksi pergerakan secara cepat dan akurat.

Dalam penelitian oleh Safavi et al. (2018), sensor PIR diaplikasikan pada sistem deteksi intrusi di area perumahan, dengan hasil yang menunjukkan keakuratan deteksi gerakan hingga 95%. Hal ini menunjukkan bahwa sensor PIR merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan dalam sistem alarm pendeteksi gerakan.

2.      MIKROKONTROLER ATMEGA 328P



         Gambar 2. Mikrokontroler ATMega 328P

Mikrokontroler ATMega 328P adalah salah satu jenis mikrokontroler yang berbasis arsitektur AVR yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik karena kemudahan pemrograman dan fleksibilitasnya. Mikrokontroler ini dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti input/output digital, ADC (Analog-to-Digital Converter), dan komunikasi serial, yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan berbagai sensor dan aktuator secara efisien. Mikrokontroler ATMega 328P sering dipilih dalam proyek-proyek yang membutuhkan pemrosesan sinyal secara real-time dengan biaya rendah dan konsumsi daya yang efisien.

Menurut penelitian oleh Hamed et al. (2016), mikrokontroler ATMega 328P telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengolahan sinyal dari sensor PIR untuk sistem alarm dan pengendalian perangkat lainnya. Keunggulan mikrokontroler ini terletak pada kemampuannya untuk memproses data dengan cepat, memungkinkan sistem untuk merespons deteksi gerakan dalam waktu singkat dan mengaktifkan alarm atau indikator dengan efisien.

3.      LED

Gambar 3. LED.

LED (Light Emitting Diode) adalah komponen semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika dialiri arus listrik. LED banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena efisiensinya dalam konsumsi daya dan daya tahan yang lama. Dalam sistem alarm atau indikator, LED berfungsi sebagai alat visual untuk memberikan informasi tentang status sistem, seperti menandakan aktifnya suatu perangkat atau memberi tanda adanya deteksi pergerakan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khamparia dan Choudhury (2017), LED memiliki keunggulan utama dalam hal efisiensi energi dibandingkan dengan sumber cahaya tradisional seperti lampu pijar atau neon. Selain itu, LED dapat menyala dengan cepat, memerlukan daya yang lebih rendah, dan memiliki umur pakai yang panjang, yang menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi yang membutuhkan indikator visual yang berkelanjutan seperti pada sistem alarm.

Pada aplikasi sistem alarm pendeteksi gerakan, LED digunakan sebagai indikator yang menandakan apakah sistem sedang beroperasi atau mendeteksi gerakan. Sebagai contoh, dalam penelitian oleh Rajendra et al. (2018), LED digunakan untuk menampilkan status deteksi gerakan, yang membantu pengguna dengan memberikan indikasi visual yang jelas tanpa harus memeriksa sistem secara langsung. Penggunaan LED dalam sistem ini meningkatkan kejelasan dan kemudahan penggunaan, karena indikator visual memudahkan pengguna untuk memahami status sistem hanya dengan melihatnya.

Selain itu, LED juga dikenal dengan daya konsumsi yang rendah, yang sangat penting dalam aplikasi sistem keamanan yang memerlukan penghematan energi. LED memiliki umur yang lebih panjang dan dapat bertahan dalam kondisi operasional yang berat, menjadikannya komponen yang sangat ideal untuk digunakan dalam sistem berbasis sensor PIR atau alarm yang berfungsi dalam jangka waktu lama tanpa memerlukan penggantian komponen secara sering.

4.      BUZZER

Gambar 4. Buzzer

Buzzer adalah perangkat elektronik yang menghasilkan suara sebagai respons terhadap sinyal listrik yang diterima. Komponen ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi alarm, termasuk sistem pendeteksi gerakan, untuk memberikan peringatan atau sinyal suara saat terjadi peristiwa tertentu. Menurut Patel et al. (2017), buzzer sangat efektif dalam memberikan peringatan karena suara yang dihasilkan dapat menarik perhatian dengan cepat. Dalam sistem alarm, buzzer diaktifkan ketika sensor PIR mendeteksi pergerakan, memberikan tanda suara bahwa ada potensi ancaman atau kejadian yang memerlukan perhatian.

Penggunaan buzzer dalam sistem alarm memiliki keunggulan karena kemampuannya untuk menghasilkan suara keras dengan konsumsi daya rendah, serta kemudahan dalam pengendaliannya melalui mikrokontroler. Penelitian oleh Kumar dan Sharma (2019) menunjukkan bahwa buzzer digunakan dalam sistem keamanan rumah untuk memberikan peringatan yang jelas saat terdeteksi pergerakan, yang sangat berguna untuk meningkatkan respons terhadap potensi intrusi.

Buzzer juga dikenal memiliki daya tahan yang baik dan dapat berfungsi dalam jangka panjang tanpa memerlukan banyak perawatan. Dalam penelitian oleh Singh et al. (2018), penggunaan buzzer dalam sistem alarm pendeteksi gerakan terbukti efektif dalam meningkatkan keamanan dengan memberikan peringatan yang jelas dan cepat kepada pengguna atau orang di sekitar lokasi yang dipantau. 

B.    


DIAGRAM BLOK


                C.     DIAGRAM ALIR SISTEM



D.     DIAGRAM SKEMATIK SISTEM

                                                        Gambar 5. Rangkaian Skematik Sistem

E.    PROGRAM

; Program: PIR Sensor dengan Buzzer dan LED

; Mikrokontroler: ATmega328P

; Clock: 16 MHz

 

.include "m328pdef.inc"   ; File header untuk ATmega328P, memuat definisi register dan makro

 

; Definisi pin

.equ pinBuzzer = 3        ; Pin PD3 (pin 3 di Arduino) untuk Buzzer

.equ pinLedMerah = 2      ; Pin PD2 (pin 4 di Arduino) untuk LED Merah

.equ pinLedHijau = 5      ; Pin PD5 untuk LED Hijau

.equ pinPIR = 0           ; Pin PB0 (pin 8 di Arduino) untuk sensor PIR

 

; Start Program

.org 0x00                 ; Reset vector, tempat program mulai dijalankan

    rjmp init             ; Lompat ke rutinitas inisialisasi

 

; Subrutin inisialisasi

init:

    ; Konfigurasi I/O

    ldi r16, (1 << pinBuzzer)    ; Set pin PD3 sebagai output (untuk Buzzer)

    out DDRD, r16                ; DDRD register, 1 untuk output, 0 untuk input (set bit ke-3)

   

    ldi r16, (1 << pinLedMerah) | (1 << pinLedHijau) ; Set pin PD2 dan PD5 sebagai output (untuk LED)

    out DDRD, r16                ; DDRD register, set bit ke-2 dan ke-5 sebagai output

   

    ; Konfigurasi input untuk PIR (sensor)

    ldi r16, 0x00                ; Set PB0 sebagai input (sensor PIR)

    out DDRB, r16                ; DDRB register, set bit ke-0 untuk input

 

    ; Matikan buzzer dan LED awal

    ldi r16, 0x00                ; Set PORTD ke 0 (matikan semua output di PORTD)

    out PORTD, r16               ; PORTD register, mematikan buzzer dan LED

 

    ldi r16, (1 << pinLedHijau)  ; Nyalakan LED hijau (di pin PD5)

    out PORTD, r16               ; PORTD register, set bit ke-5 untuk LED hijau menyala

 

    rjmp main_loop               ; Lompat ke loop utama

 

; Loop utama

main_loop:

    ; Membaca status sensor PIR

    in r16, PINB                 ; Membaca nilai dari register PINB (input pada PORTB)

    andi r16, (1 << pinPIR)      ; Masking dengan bit pinPIR untuk memeriksa apakah ada gerakan

    breq no_motion               ; Jika tidak ada gerakan (bit 0 adalah 0), lompat ke no_motion

 

motion_detected:

    ; Gerakan terdeteksi

    ldi r16, (1 << pinLedMerah)  ; Nyalakan LED merah (set bit ke-2 untuk PD2)

    out PORTD, r16               ; PORTD register, set bit ke-2 untuk LED merah menyala

   

    sbi PORTD, pinBuzzer         ; Nyalakan buzzer (set bit ke-3 untuk PD3)

    rjmp delay_1s                ; Lompat ke delay_1s untuk menunggu 1 detik

 

no_motion:

    ; Tidak ada gerakan

    ldi r16, (1 << pinLedHijau)  ; Nyalakan LED hijau (set bit ke-5 untuk PD5)

    out PORTD, r16               ; PORTD register, set bit ke-5 untuk LED hijau menyala

   

    cbi PORTD, pinBuzzer         ; Matikan buzzer (clear bit ke-3 untuk PD3)

   

    rjmp main_loop               ; Kembali ke loop utama

 

; Subrutin delay 1 detik

delay_1s:

    ldi r17, 10                  ; Set r17 dengan nilai 10 (10 x 100ms = 1 detik)

delay_loop:

    rcall delay_100ms            ; Panggil subrutin delay_100ms (untuk menunggu 100ms)

    dec r17                      ; Decrement r17

    brne delay_loop              ; Jika r17 tidak sama dengan 0, ulangi loop

    rjmp main_loop               ; Kembali ke loop utama

 

; Subrutin delay ~100ms

delay_100ms:

    ldi r18, 200                 ; Set r18 untuk delay 100ms (~200 NOP)

delay_100ms_loop:

    nop                          ; No operation, instruksi kosong untuk delay

    dec r18                      ; Decrement r18

    brne delay_100ms_loop        ; Jika r18 tidak sama dengan 0, ulangi loop

    ret                          ; Kembali ke subrutin sebelumnya


VI.           HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    GAMBAR PROTOTYPE

  

               
   Gambar 6. Prototype Tampak Depan          Gambar 7. Prototype Tampak Samping

                                                               Gambar 8. Prototype Tampak Atas

B.     CARA KERJA

Rangkaian ini bekerja sebagai sistem pendeteksi gerakan menggunakan sensor PIR (Passive Infrared) yang terhubung ke Arduino UNO. Sensor PIR mendeteksi perubahan radiasi inframerah di sekitarnya, yang biasanya dipicu oleh pergerakan manusia atau objek dengan suhu tubuh yang berbeda dari lingkungan. Sensor ini memiliki tiga pin: VCC (tegangan 5V), GND (ground), dan OUT (output sinyal).

Ketika tidak ada gerakan, pin OUT sensor PIR akan mengirimkan sinyal LOW (logika 0) ke Arduino. Pada kondisi ini, LED merah (D2) akan mati, buzzer (BUZ1) tidak berbunyi, dan LED hijau (D1) bisa tetap menyala sebagai indikator standby.

Ketika ada gerakan yang terdeteksi oleh sensor PIR, pin OUT akan mengirimkan sinyal HIGH (logika 1) ke Arduino. Arduino kemudian memproses sinyal ini dan mengaktifkan LED merah (D2) sebagai indikator visual bahwa gerakan telah terdeteksi. Pada saat yang sama, buzzer akan berbunyi sebagai alarm suara untuk memberikan peringatan. Resistor R1 dan R2 (masing-masing 1000 ohm) digunakan untuk membatasi arus ke LED agar tidak merusaknya.

Dengan demikian, rangkaian ini bekerja secara otomatis untuk mendeteksi gerakan dan memberikan respon berupa nyala LED merah serta bunyi buzzer. Semua logika kontrol diproses oleh Arduino UNO, yang membaca sinyal dari sensor PIR dan mengontrol perangkat output.

C.    HASIL

                  

                    Gambar 9. Saat Sensor Tidak Mendeteksi Gerakan        

     

    Gambar 10. Saat Sensor Mendeteksi Gerakan


V.                   KESIMPULAN

Dari hasil implementasi sistem alarm pendeteksi gerakan berbasis sensor PIR menggunakan mikrokontroler ATmega328P, dapat disimpulkan bahwa sistem ini berhasil berfungsi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sensor PIR efektif dalam mendeteksi pergerakan, yang kemudian direspons oleh mikrokontroler untuk mengaktifkan LED dan buzzer sebagai indikator visual dan suara. LED hijau menunjukkan bahwa sistem aktif dan menunggu deteksi gerakan, sedangkan LED merah menyala dan buzzer berbunyi saat pergerakan terdeteksi, memberikan peringatan yang jelas.

Penggunaan mikrokontroler ATmega328P dalam sistem ini memungkinkan kontrol yang efisien atas komponen-komponen yang ada, dengan kemampuan untuk mengelola input dari sensor PIR dan output ke LED serta buzzer. Selain itu, penggunaan delay yang sederhana memastikan respon sistem yang tepat waktu, memberikan indikasi yang mudah dipahami oleh pengguna. Secara keseluruhan, sistem ini berhasil meningkatkan kesadaran terhadap keberadaan gerakan di area yang dipantau, menjadikannya solusi yang efektif untuk aplikasi sistem keamanan dasar.


VI.                REFERENSI

Khamparia, A., & Choudhury, D. (2017). LED based efficient lighting system and its application in street lighting. International Journal of Electrical and Electronics Engineering, 10(2), 45-56.

Kumar, A., & Sharma, S. (2019). Design and implementation of a security system using PIR sensors. International Journal of Engineering & Technology, 8(1), 23-29.

Patel, R., Gupta, S., & Joshi, P. (2017). Development of PIR sensor-based intrusion detection system. International Journal of Computer Applications, 64(9), 15-20.

Rajendra, A., & Ramesh, M. (2018). Sensor based security alarm system using PIR. International Journal of Research in Electronics and Communication Engineering, 6(3), 31-35.

Singh, S., Verma, R., & Choudhury, A. (2018). Design of alarm systems using motion detection and buzzer alert. International Journal of Electronics, 12(4), 57-62.


VII.        LINK PPT

https://www.canva.com/design/DAGZPtnAU28/93HC7puSs6ZacsLaFuRe9w/edit?utm_content=DAGZPtnAU28&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton


VIII.     LINK YOUTUBE

            https://youtu.be/rvuvFojdctM?si=Tw_wGJM5SqSTZvDz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM LAMPU PENERANGAN JALAN OTOMATIS DENGAN SENSOR LDR BERBASIS ATMega8535

SISTEM PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA SUATU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO ATMEGA328P

ATAP OTOMATIS DENGAN SENSOR HUJAN BERBASIS ATMEGA 8535