Smart Lock Door Dengan PIN Berbasis ATMega 328P

 

FITUR KEAMANAN SMART LOCK DOOR MENGGUNAKAN PIN BERBASIS MIKROKONTROLER

Daniel Sinaga, Febrianto Aji, Nur Faiz Fatkhurrohman, Rangga Atha Yogananda.



Jurusan Teknik Elektro, Prodi Teknologi Rekayasa Elektronika, Politeknik Negeri Semarang 2024
Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Kec.
Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, 50275

Abstrak

Proyek ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem kunci pintu pintar (smart lock) yang memanfaatkan teknologi biometrik sidik jari dan koneksi internet. Sistem ini menggunakan mikrokontroler [jenis mikrokontroler] sebagai otak utama, sensor sidik jari untuk autentifikasi pengguna, dan modul Wi-Fi untuk konektivitas. Data biometrik yang terenkripsi akan disimpan secara lokal dan dapat diakses melalui aplikasi mobile. Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan fitur alarm dan notifikasi untuk meningkatkan keamanan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem smart lock yang dikembangkan memiliki tingkat akurasi pengenalan sidik jari yang tinggi dan respon yang cepat.

 

I.  PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem kunci pintu pintar (smart lock) merupakan inovasi dalam sistem keamanan akses yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi dengan mekanisme penguncian tradisional. Perangkat ini umumnya dilengkapi dengan berbagai modul, seperti modul mikrokontroler, sensor biometrik (sidik jari, wajah, retina), dan modul komunikasi nirkabel (Wi-Fi, Bluetooth). Modul mikrokontroler berfungsi sebagai otak sistem, memproses data dari sensor dan mengendalikan aktuator pengunci. Sensor biometrik digunakan untuk autentifikasi pengguna, sementara modul komunikasi memungkinkan interaksi dengan perangkat lain seperti smartphone atau sistem rumah pintar. Implementasi algoritma kriptografi yang kuat pada smart lock menjadi kunci dalam menjaga keamanan data pengguna dan mencegah akses tidak sah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Keamanan:

  • Rumusan: Bagaimana meningkatkan keamanan sistem smart lock dari serangan brute-force dan hacking?
    • Jawaban Potensial:
      • Menggunakan algoritma enkripsi yang kuat (misalnya, AES 256-bit) untuk melindungi data pengguna.
      • Menerapkan mekanisme otentikasi multi-faktor (misalnya, kombinasi sidik jari dan PIN).
      • Melakukan pembatasan jumlah percobaan memasukkan PIN yang salah secara beruntun.
      • Melindungi sistem dari serangan DDoS dengan menggunakan firewall dan sistem deteksi intrusi.
  • Rumusan: Bagaimana memastikan keamanan data biometrik pengguna yang tersimpan dalam sistem smart lock?
    • Jawaban Potensial:
      • Menyimpan data biometrik dalam bentuk template yang tidak dapat dibalikkan.
      • Menggunakan enkripsi yang kuat untuk melindungi data saat transmisi dan penyimpanan.
      • Membatasi akses ke data biometrik hanya untuk pengguna yang berwenang.

2. Kemudahan Penggunaan:

  • Rumusan: Bagaimana merancang antarmuka pengguna yang intuitif dan mudah digunakan, terutama bagi pengguna lansia?
    • Jawaban Potensial:
      • Menggunakan ikon yang jelas dan mudah dipahami.
      • Menyediakan petunjuk penggunaan yang sederhana dan ringkas.
      • Memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengaturan sesuai dengan preferensi mereka.
      • Menggunakan suara sebagai perintah untuk membuka atau mengunci pintu.
  • Rumusan: Bagaimana memastikan sistem smart lock dapat diakses oleh pengguna dengan disabilitas?
    • Jawaban Potensial:
      • Menyediakan opsi akses alternatif, seperti kartu RFID atau aplikasi mobile.
      • Memastikan sistem kompatibel dengan perangkat bantu seperti tongkat atau kursi roda.

3. Fleksibilitas:

  • Rumusan: Bagaimana mengintegrasikan sistem smart lock dengan berbagai platform rumah pintar yang ada di pasaran?
    • Jawaban Potensial:
      • Menggunakan protokol komunikasi yang standar (misalnya, MQTT, HTTP) untuk memudahkan integrasi.
      • Menyediakan API yang terbuka untuk memungkinkan pengembang pihak ketiga membuat integrasi dengan sistem mereka.
  • Rumusan: Bagaimana memastikan sistem smart lock dapat bekerja dengan berbagai jenis pintu dan kunci yang ada?
    • Jawaban Potensial:
      • Mendesain modul kunci yang dapat disesuaikan dengan berbagai jenis pintu.
      • Menyediakan adaptor untuk berbagai jenis kunci yang ada di pasaran.

4. Kinerja:

  • Rumusan: Bagaimana meningkatkan kecepatan respons sistem smart lock, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem?
    • Jawaban Potensial:
      • Menggunakan komponen hardware yang berkualitas tinggi dan tahan cuaca.
      • Mengoptimalkan algoritma pengenalan biometrik untuk mengurangi waktu pemrosesan.
      • Memastikan koneksi internet yang stabil dan cepat.

C. BATASAN MASALAH

Batasan Teknis

  • Keterbatasan Hardware:
    • Daya tahan baterai: Baterai pada smart lock memiliki kapasitas terbatas, sehingga perlu pertimbangan dalam pemilihan komponen dan optimasi daya.
    • Rentang koneksi: Jangkauan koneksi nirkabel (Wi-Fi, Bluetooth) dapat terkendala oleh jarak, dinding, dan gangguan sinyal lainnya.
    • Ukuran fisik: Ukuran perangkat harus cukup kompak untuk dapat dipasang pada berbagai jenis pintu.
  • Keterbatasan Software:
    • Kompatibilitas: Sistem operasi perangkat mobile yang beragam dapat menyulitkan pengembangan aplikasi yang kompatibel.
    • Keamanan: Kerentanan terhadap serangan siber seperti malware, hacking, dan phishing.
    • Algoritma: Keterbatasan kinerja algoritma pengenalan biometrik atau kriptografi dalam perangkat dengan sumber daya terbatas.

Batasan Lingkungan

  • Kondisi cuaca: Suhu ekstrem, kelembaban tinggi, atau debu dapat mempengaruhi kinerja sensor dan komponen elektronik lainnya.
  • Interferensi elektromagnetik: Gangguan sinyal dari perangkat elektronik lain dapat mengganggu kinerja sistem.
  • Fisik pintu: Jenis pintu, material pintu, dan kondisi pintu yang berbeda-beda dapat mempengaruhi pemasangan dan kinerja smart lock.

Batasan Sumber Daya

  • Anggaran: Terbatasnya anggaran dapat membatasi pilihan komponen, jumlah fitur, dan skala produksi.
  • Waktu: Waktu pengembangan yang terbatas dapat menghambat pencapaian fitur yang kompleks.
  • Tenaga ahli: Keterbatasan tenaga ahli dalam bidang elektronika, perangkat lunak, dan keamanan siber dapat menghambat proses pengembangan.

Batasan Regulasi

  • Standar keamanan: Perlu mematuhi standar keamanan yang berlaku untuk perangkat elektronik dan sistem informasi.
  • Peraturan privasi: Pengumpulan dan penyimpanan data biometrik harus sesuai dengan peraturan privasi yang berlaku.
  • Peraturan bangunan: Pemasangan smart lock perlu memenuhi peraturan bangunan yang berlaku di suatu wilayah.

D. TUJUAN

Tujuan Utama:

  • Meningkatkan Keamanan: Salah satu tujuan utama adalah meningkatkan keamanan properti. Dengan menggunakan smart lock, Anda dapat mengganti kunci konvensional yang mudah hilang atau diduplikasi dengan sistem autentikasi yang lebih aman, seperti sidik jari, wajah, atau kode PIN. Ini mengurangi risiko pencurian dan akses tidak sah.
  • Kemudahan Penggunaan: Smart lock dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pengguna. Anda tidak perlu lagi mencari-cari kunci, cukup gunakan smartphone atau perangkat yang sudah terhubung untuk membuka atau mengunci pintu.
  • Fleksibilitas: Smart lock menawarkan fleksibilitas yang tinggi. Anda dapat mengatur jadwal akses, memberikan akses sementara kepada tamu, dan memantau aktivitas pintu dari jarak jauh melalui aplikasi di smartphone.
  • Integrasi dengan Sistem Rumah Pintar: Smart lock dapat diintegrasikan dengan perangkat rumah pintar lainnya, seperti lampu, termostat, dan kamera keamanan. Ini memungkinkan Anda untuk mengontrol seluruh rumah secara terpusat.
  • Inovasi Teknologi: Pengembangan smart lock merupakan bagian dari tren teknologi yang semakin berkembang. Dengan membuat proyek ini, Anda dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi baru dan mendapatkan pengalaman yang berharga.

II. METODOLOGI

Pengembangan proyek smart lock door melibatkan serangkaian langkah yang sistematis, mulai dari perencanaan, desain, hingga implementasi. Tahapan-tahapan ini meliputi definisi masalah, perancangan sistem, pemilihan komponen, pengembangan perangkat lunak, pembuatan prototipe, pengujian, dan evaluasi. Setiap tahap memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap aspek teknis, fungsional, dan keamanan.

Metodologi yang tepat akan sangat membantu dalam mencapai tujuan proyek. Beberapa metodologi yang bisa digunakan antara lain Waterfall, Agile, atau DevOps. Dalam memilih metodologi, perlu dipertimbangkan kompleksitas proyek, sumber daya yang tersedia, dan tujuan spesifik yang ingin dicapai. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan batasan-batasan yang mungkin ditemui selama pengembangan, seperti keterbatasan hardware, software, lingkungan, dan sumber daya. 

III. KAJIAN PUSTAKA

Pembahasan dalam bagian ini meliputi perancangan dan komponen apa saja yang digunakan dalam projek ini.

 

1. ARDUINO UNO

 


Arduino Uno adalah sebuah papan mikrokontroler yang sangat populer dan sering digunakan sebagai pintu masuk bagi pemula ke dunia elektronik dan pemrograman. Sederhananya, Arduino Uno adalah sebuah perangkat keras yang bisa kamu program untuk melakukan berbagai macam tugas, mulai dari yang sederhana seperti menyalakan LED hingga yang lebih kompleks seperti mengontrol motor atau bahkan membuat robot sederhana.

 

2.BREADBOARD



Breadboard adalah papan yang dilengkapi dengan lubang-lubang untuk menghubungkan komponen elektronik seperti resistor, kapasitor, dan IC (Integrated Circuit). Alat ini memungkinkan pengguna untuk merakit sirkuit dengan mudah dan cepat, serta melakukan pengujian dan modifikasi tanpa kerumitan yang terkait dengan penyolderan. Di bawah permukaan breadboard terdapat strip logam yang menghubungkan lubang-lubang di atasnya. Biasanya, ada dua jenis koneksi: vertikal (untuk sumber daya) dan horizontal (untuk komponen). Setiap baris horizontal di bagian tengah terhubung secara elektrik, sedangkan kolom di sisi breadboard biasanya digunakan untuk menghubungkan sumber daya (positif dan negatif).


 

 

3.KEYPAD 4 x 3



Keypad 4x3 adalah sebuah komponen elektronik yang terdiri dari 4 baris dan 3 kolom tombol, sehingga totalnya memiliki 12 tombol. Keypad ini sering digunakan sebagai input pada berbagai perangkat elektronik, seperti kalkulator, remote control, atau dalam proyek-proyek berbasis mikrokontroler seperti Arduino.

 

 

4.LED (2Buah)



Lampu LED (Light Emitting Diode) adalah jenis lampu yang menggunakan dioda untuk menghasilkan cahaya. Lampu LED terdiri dari chip semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika arus listrik mengalir melaluinya. Lampu ini dikenal karena efisiensinya yang tinggi dan umur pakai yang panjang, jauh lebih baik dibandingkan dengan lampu pijar dan lampu neon. Lampu LED hanya memerlukan sekitar 10% dari energi yang dibutuhkan oleh lampu pijar untuk menghasilkan jumlah cahaya yang sama, sehingga dapat menghemat biaya listrik. Lampu LED memiliki umur pakai yang lebih lama, sering kali mencapai 25.000 hingga 50.000 jam, tergantung pada kualitas dan penggunaannya. Tidak memerlukan waktu pemanasan untuk mencapai kecerahan penuh, sehingga memberikan cahaya segera setelah dinyalakan. Tidak mengandung merkuri dan dapat didaur ulang, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk lingkungan.

 

5.SERVO 12V



Servo 12V adalah jenis motor listrik khusus yang dirancang untuk memberikan kontrol posisi yang sangat akurat. Motor ini sering digunakan dalam berbagai proyek robotika, model pesawat terbang, dan aplikasi otomatisasi lainnya.

 

 

 

 

 

6.Kabel jumper



Kabel pelangi adalah jenis kabel yang memiliki warna-warni dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi elektronic, seperti proyek Arduino, perangkat keras, dan instalasi listrik. Kabel pelangi sering digunakan dalam proyek-proyek Arduino karena membantu identifikasi jalur kabel dengan mudah. Contohnya, kabel jumper pelangi dapat digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen pada breadboard dengan cara yang visual dan intuitif. Selain itu, kabel pelangi juga digunakan sebagai kabel jumper dalam circuit-board maupun sebagai kabel tembaga untuk aplikasi tertentu. Misalnya, kabel jumper pelangi 15 cm dapat dibeli dalam jumlah besar dan digunakan untuk berbagai proyek elektronik.

 

 

7.RESISTOR



Resistor adalah komponen elektronik pasif yang berfungsi untuk menghambat aliran arus listrik dalam suatu rangkaian listrik. Bayangkan resistor seperti sebuah penyempit pada selang air. Semakin sempit penyempitannya, semakin sulit air mengalir. Begitu pula dengan resistor, semakin besar nilainya, semakin sulit arus listrik mengalir melewatinya.

 



8. Push Button



Tombol tekan atau dalam bahasa Inggris sering disebut push button adalah sebuah komponen elektronik atau mekanik yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan suatu rangkaian listrik ketika tombol tersebut ditekan. Tombol ini merupakan salah satu komponen input yang paling sederhana dan sering digunakan dalam berbagai macam perangkat elektronik, mulai dari peralatan rumah tangga hingga peralatan industri.

 


9. LM 2596



LM2596 adalah sebuah chip pengatur tegangan DC-DC jenis step-down (penurun tegangan) yang sangat populer dan sering digunakan dalam berbagai proyek elektronika. Chip ini memungkinkan kita untuk mengubah tegangan DC yang lebih tinggi menjadi tegangan DC yang lebih rendah dengan efisiensi yang cukup baik.

 

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Cara kerja

·       Pada awal diberi input, posisi awal servo menutup, LED merah menyala.

·       Ketika password yang dimasukkan benar, maka servo akan terbuka dan LED hijau menyala.

·       Ketika password yang dimasukkan salah maka buzzer berbunyi 3 kali.

·       Ketika memasukkan password yang salah sebanyak 3 kali, maka tidak dapat memasukkan password lagi selama 15 detik ditandai dengan buzzer berbunyi 15 kali, setelah 15 detik maka akan mereset kembali

·       Saat posisi berada didalam rumah, untuk membuka dan mengunci mengunakan tombol.

·       saat kondisi terbuka maka ketika ditekan tombol maka akan terkunci begitu sebaliknya

 

B.Flowchart


 

C.Diagram Blok

    



 

D.Skematik





V. KESIMPULAN

SMART LOCK DOOR bisa menjadi solusi modern untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan. Namun, kelemahannya, seperti ketergantungan pada teknologi dan biaya tinggi, perlu dipertimbangkan. Solusi ini lebih cocok untuk lingkungan yang mendukung infrastruktur teknologi dan pengguna yang memahami operasional perangkat.

VI. VIDEO PROJEK



VII. REFERENSI

https://mr-leong.com/tutorial-membuat-doorlock-dengan-keypad-dan-arduino/

https://eprints.utdi.ac.id/10132/1/2_205411184_BAB_1.pdf

https://eskripsi.usm.ac.id/files/skripsi/G21A/2014/G.211.14.0028/G.211.14.0028-15-File-Komplit-20190225093206.pdf

VIII. PROFIL PENULIS

Penulis atas nama Daniel Sinaga dilahirkan di Rokan Hulu, 13 Februari 2005.  Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN 009 Kabun, SMPN 3 Manisrenggo, dan SMK Kristen 5 Klaten. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) dan diterima menjadi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D4 Tenologi Rekayasa Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.0.05.

Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: poetrasinaga18@gmail.com


Penulis atas nama Febrianto Aji dilahirkan di Purworejo, 26 Februari 2005.  Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Jeketro, Purworejo, SMPN 24 Purworejo, dan SMKN 7 Purworejo. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) dan diterima menjadi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D4 Tenologi Rekayasa Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.0.08.

Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: febrianpwr@gmail.com


Penulis atas nama Nur Faiz Fatkhurrohman dilahirkan di Semarang, 13 Februari 2005.  Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDN Sambiroto 1 Semarang, SMP N 29 Semarang, dan SMA N 14 Semarang. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMA. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) dan diterima menjadi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D4 Tenologi Rekayasa Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.0.17.

Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: nurfaiz2731@gmail.com

Penulis atas nama Rangga Atha Yogananda dilahirkan di Semarang, 22 Maret 2005.  Penulis telah menempuh pendidikan formal di SDIT Cahaya Bangsa Semarang, SMPIT Bina Amal Semarang, dan SMKN 4 Semarang Jurusan Elekronika Industri. Tahun 2023 penulis menyelesaikan pendidikannya di SMK. Pada tahun 2023 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) dan diterima menjadi mahasiswa baru Sarjana Terapan (D4) di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan Program Studi D4 Tenologi Rekayasa Elektronika, Jurusan Teknik Elektro. Penulis terdaftar dengan NIM. 4.34.23.0.20.

Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa via email: ranggatha261@gmail.com


 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM LAMPU PENERANGAN JALAN OTOMATIS DENGAN SENSOR LDR BERBASIS ATMega8535

SISTEM PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA SUATU RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO ATMEGA328P

ATAP OTOMATIS DENGAN SENSOR HUJAN BERBASIS ATMEGA 8535