POMPA AIR OTOMATIS BERBASIS AT – MEGA 328P
POMPA AIR OTOMATIS BERBASIS
AT – MEGA 328P
Agel Felix Ahnaf Kurniawan, Muhammad Dimas Prasetiyo.
Jurusan
Teknik Elektro, Prodi Teknologi Rekayasa Elektronika, Politeknik Negeri
Semarang 2024
Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah,
50275
Abstrak
Pompa air otomatis berbasis ATmega 328P dirancang sebagai solusi
sederhana dan efisien untuk pengelolaan air pada sistem rumah tangga maupun
industri kecil. Sistem ini menggunakan mikrokontroler ATmega 328P untuk
mengontrol operasi pompa air secara otomatis berdasarkan masukan dari sensor
float switch. Float switch mendeteksi ketinggian air dalam tangki, yang
kemudian digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan motor pompa air galon.
Sistem ini juga dilengkapi dengan keluaran berupa tiga lampu indikator 12V yang
memberikan informasi status sistem secara visual, seperti kondisi pengisian
air, tangki penuh, dan pompa aktif. Pengujian menunjukkan bahwa sistem ini dapat
bekerja secara akurat dan andal, sehingga mampu menghemat energi serta
meningkatkan efisiensi pengelolaan air. Dengan desain sederhana dan biaya
rendah, sistem ini menawarkan solusi praktis untuk kebutuhan manajemen air
sehari-hari.
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan air
yang efisien merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari,
baik di rumah tangga, perkantoran, maupun industri. Di banyak tempat, proses
pengisian air pada tangki sering dilakukan secara manual, yang memerlukan
perhatian rutin dan menghabiskan waktu. Selain itu, pengoperasian pompa air
yang tidak otomatis berpotensi menyebabkan pemborosan energi, serta
ketidakefisienan dalam pengelolaannya. Sistem pengisian air yang tidak
terkontrol dengan baik juga dapat menyebabkan kerusakan pada pompa akibat
kelebihan beban atau overrun. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dapat
mengontrol pengisian air secara otomatis berdasarkan kondisi ketinggian air
dalam tangki.
Salah satu solusi yang dapat
diimplementasikan adalah dengan menggunakan teknologi berbasis mikrokontroler,
seperti ATmega 328P. Mikrokontroler ini dapat digunakan untuk mengendalikan
pompa air dengan akurat dan efisien, mengurangi intervensi manual, serta
meminimalkan kesalahan manusia. Sistem ini menggunakan sensor float switch
sebagai masukan untuk mendeteksi level ketinggian air dalam tangki. Ketika air
mencapai tingkat tertentu, sensor float switch akan memberikan sinyal kepada
mikrokontroler untuk mengaktifkan atau mematikan motor pompa air galon sesuai
kebutuhan. Selain itu, untuk memberikan indikasi status sistem, tiga buah lampu
indikator 12V digunakan untuk menunjukkan keadaan sistem, seperti kondisi
pengisian air, status penuh, dan pompa aktif.
Dengan sistem otomatis ini, pengguna
tidak lagi perlu khawatir tentang pengisian air yang tidak terkontrol atau
berlebihan. Efisiensi energi juga dapat tercapai karena pompa hanya beroperasi
ketika diperlukan. Penggunaan lampu indikator memberikan kenyamanan bagi pengguna
untuk memantau kondisi tangki tanpa perlu melihat ke dalam tangki secara
langsung. Sistem ini tidak hanya menawarkan kenyamanan dan efisiensi, tetapi
juga dapat mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang. Oleh karena itu,
pompa air otomatis berbasis ATmega 328P dengan sensor float switch dan
indikator visual ini diharapkan dapat memberikan solusi praktis, efisien, dan
ekonomis dalam pengelolaan air yang lebih baik.
B. RUMUSAN
MASALAH
Dalam pengembangan Pompa air otomatis berbasis
ATmega 328P, beberapa rumusan
masalah yang perlu diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. 1. Bagaimana merancang sistem pompa air otomatis
yang berbasis ATmega328P untuk memantau dan mengontrol ketinggian air secara
efisien?
Mikrokontroler ini
membaca data dari sensor ketinggian air, seperti sensor ultrasonik atau
pelampung, untuk menentukan status ketinggian air di tangki. Berdasarkan data
tersebut, sistem akan mengaktifkan atau mematikan pompa air secara otomatis.
2. 2. Bagaimana memastikan sistem dapat berfungsi
secara andal untuk mendeteksi perubahan ketinggian air dan mengaktifkan atau
mematikan pompa secara otomatis?
·
Penggunaan sensor berkualitas tinggi yang dapat mendeteksi perubahan
ketinggian air secara akurat.
·
Implementasi algoritma perangkat lunak pada ATmega328P yang memproses
data sensor dengan logika keputusan yang sederhana namun efisien.
3. 3. Bagaimana menyusun algoritma yang efektif
untuk membaca data sensor dan mengontrol perangkat keras pompa air menggunakan
ATmega328P?
·
Membaca nilai sensor ketinggian air pada interval waktu tertentu.
·
Membandingkan nilai sensor dengan ambang batas ketinggian minimum dan
maksimum.
·
Mengaktifkan pompa jika air berada di bawah ambang batas minimum.
· Mematikan pompa jika air
mencapai ambang batas maksimum.
C.
BATASAN MASALAH
Dalam pengembangan sistem pintu otomatis berbasis
sensor infrared dan mikrokontroler Arduino Nano, terdapat beberapa batasan
masalah yang harus ditentukan untuk menjaga fokus dan efektivitas proyek.
Batasan-batasan tersebut meliputi:
1. Jenis Mikrokontroler yang Digunakan
Penelitian dan pengembangan sistem hanya menggunakan mikrokontroler ATmega328P,
baik dalam bentuk IC standalone maupun dalam bentuk board.
2. Jenis Sensor
Sistem hanya akan menggunakan sensor
ketinggian air tertentu, seperti sensor pelampung mekanis atau float switch
sensor, untuk mendeteksi ketinggian air di dalam
tangki.
3. Fungsi Otomasi
Sistem hanya difokuskan pada fungsi otomatisasi aktif/mati pompa air
berdasarkan ketinggian air yang terdeteksi. Fungsi tambahan seperti pengaturan
waktu, koneksi ke internet, atau aplikasi smartphone tidak termasuk dalam
pengembangan.
4. Jenis Pompa Air
Sistem dirancang untuk mengontrol pompa air listrik standar (DC atau AC)
dengan konsumsi daya sesuai kapasitas relay (contoh: relay 5V dengan kemampuan
hingga 10A).
5. Lingkup Implementasi
Implementasi hanya dilakukan pada sistem rumah tangga atau skala kecil, tidak
mencakup skala besar seperti irigasi pertanian atau pengolahan air berskala
industri.
6. Sumber Daya
Sistem hanya menggunakan catu daya eksternal 5V untuk mikrokontroler dan
sesuai kebutuhan pompa air (220V untuk pompa AC atau 12V untuk pompa DC).
Dengan batasan-batasan ini, diharapkan proyek dapat
berjalan dengan lebih terarah dan menghasilkan sistem pintu otomatis yang
efektif dan praktis.
D. TUJUAN
Tujuan dari proyek pembuatan alat tempat sampah otomatis
berbasis sensor infrared dan mikrokontroler ATmega328P adalah sebagai berikut:
1. Otomasi Pengendalian Pompa Air
Menciptakan sistem yang dapat mengontrol pompa air secara otomatis berdasarkan
ketinggian air di tangki, tanpa memerlukan intervensi manual.
2. Efisiensi Waktu dan Tenaga
Mengurangi ketergantungan pada pengoperasian manual sehingga pengguna tidak
perlu memantau dan mengontrol pompa secara terus-menerus.
3. Pencegahan Masalah Operasional
Mencegah terjadinya masalah seperti:
·
Tangki
meluap akibat pompa air yang lupa dimatikan.
·
Kekurangan
air di tangki karena pompa tidak segera dinyalakan.
Dengan tujuan-tujuan ini, proyek diharapkan dapat memberikan solusi praktis
dalam menciptakan sistem pintu otomatis yang efisien, higienis, dan
meningkatkan kenyamanan pengguna di berbagai aplikasi pintu otomatis.
II. METODOLOGI
Berikut adalah metodologi yang dapat digunakan untuk merancang dan mengembangkan sistem pompa air otomatis berbasis ATmega328P:
1.
Studi Literatur
- Mengumpulkan
informasi tentang komponen-komponen yang akan digunakan, seperti
mikrokontroler ATmega328P, sensor ketinggian air, relay, dan pompa air.
- Mempelajari
metode otomatisasi pompa air yang sudah ada untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya.
2.
Perancangan Sistem
a. desain perangkat keras (hardware)
- Menentukan
komponen utama:
- Mikrokontroler:
ATmega328P atau Arduino Uno.
- Sensor:
Pilih sensor yang sesuai, sensor pelampung (float switch sensor).
- Relay:
Untuk mengontrol pompa air (5V atau sesuai kebutuhan).
- Dioda,
resistor, dan transistor: Untuk melindungi dan mengontrol sirkuit.
- Catu
daya: Sesuai kebutuhan perangkat.
- Membuat
diagram rangkaian elektronik.
b. Desain perangkat lunak (software)
- Merancang
algoritma pengendalian logika berbasis sensor.
- Menulis
program menggunakan AVR studio
- Menentukan
pengaturan ambang batas ketinggian air untuk mengontrol pompa.
3.
Simulasi dan Pengujian Awal
- Mensimulasikan
rangkaian menggunakan perangkat lunak seperti Proteus untuk memastikan
desain bekerja dengan benar.
- Menguji
perangkat lunak dengan data sensor simulasi untuk memvalidasi logika
kontrol.
4.
Implementasi Perangkat Keras
- Merakit
perangkat keras pada breadboard atau PCB:
- Hubungkan
mikrokontroler ke sensor, relay, dan pompa.
- Pastikan
semua komponen terhubung sesuai dengan diagram rangkaian.
- Menguji
setiap komponen secara individual (sensor, relay, dan pompa) sebelum
mengintegrasikan seluruh sistem.
5.
Pengujian Sistem
a. Penggujian Fungsi
- Menguji
sistem dengan berbagai level ketinggian air untuk memastikan pompa bekerja
sesuai kondisi:
- Menyalakan
pompa saat ketinggian air rendah dan lampu berwarna merah
- Menyalakan
lampu kuning Saat ketinggian air sudah terisi setengah.
- Mematikan
pompa saat ketinggian air tinggi dan menyalakan lampu merah.
b. Penggujian Keandalan
- Uji
sistem dalam durasi panjang untuk memastikan stabilitas.
- Simulasikan
kondisi gangguan seperti sensor tidak bekerja atau gangguan listrik untuk
menguji ketahanan sistem.
6.
Evaluasi dan Penyempurnaan
- Mengevaluasi
hasil pengujian:
- Apakah
pompa bekerja sesuai harapan?
- Apakah
sistem cukup responsif dan hemat energi?
- Jika
ditemukan kekurangan, perbaiki baik dari sisi perangkat keras maupun
perangkat lunak.
7.
Implementasi dan Penerapan
- Menginstal
sistem di lokasi target (misalnya, tangki rumah tangga).
- Memberikan
panduan penggunaan kepada pengguna.
- Melakukan
pengamatan dan perawatan rutin.
Dengan metodologi ini,
pengembangan sistem dapat dilakukan secara sistematis dan efisien, memastikan
hasil yang andal dan sesuai dengan tujuan.
III. KAJIAN PUSTAKA
Pembahasan dalam bagian ini meliputi perancangan dan komponen apa saja
yang digunakan dalam projek ini.
1.
IC ATmega328p
2. Float switch sensor
Komponen mekanis berupa
saklar yang dirancang untuk mendeteksi batasan posisi dari suatu perangkat
mekanis. Limit switch berfungsi sebagai pengaman untuk memastikan bahwa tutup
tempat sampah tidak bergerak melebihi batas yang telah ditentukan. Saklar ini
mengirimkan sinyal ke mikrokontroler untuk menghentikan atau mengubah arah
pergerakan servo motor jika diperlukan.
3. Pompa motor dc
Pompa motor DC digunakan untuk membuka dan menutup tutup tempat sampah. Mikrokontroler mengirimkan sinyal melalui driver motor untuk mengendalikan putaran motor. Gearbox pada motor memastikan gerakan tutup menjadi halus dan terkontrol, serta memberikan daya yang cukup untuk menggerakkan mekanisme tutup. Setelah tugas selesai, limit switch akan memutuskan pergerakan motor untuk menghindari kerusakan.
4. LED 12V
Lampu indikator 12V merupakan komponen elektronik yang memancarkan cahaya saat diberi tegangan listrik, biasanya digunakan untuk memberikan tanda visual dalam berbagai aplikasi. Lampu ini menyala sebagai indikator status sistem, misalnya menunjukkan bahwa perangkat sedang aktif atau mendeteksi gerakan. Mikrokontroler mengontrol nyala lampu sesuai dengan kondisi sistem, seperti saat tutup tempat sampah terbuka atau tertutup.
5. Kabel jumper
Kabel pelangi adalah jenis kabel yang memiliki
warna-warni dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi elektronic, seperti
proyek Arduino, perangkat keras, dan instalasi listrik. Kabel pelangi sering digunakan dalam proyek-proyek
Arduino karena membantu identifikasi jalur kabel dengan mudah. Contohnya, kabel
jumper pelangi dapat digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen pada
breadboard dengan cara yang visual dan intuitif. Selain itu, kabel pelangi juga digunakan sebagai
kabel jumper dalam circuit-board maupun sebagai kabel tembaga untuk aplikasi
tertentu. Misalnya, kabel jumper pelangi 15 cm dapat dibeli dalam jumlah besar
dan digunakan untuk berbagai proyek elektronik.
6. Laptop dengan aplikasi Arduino IDE terinstal
Arduino IDE (Integrated Development Environment)
adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menulis, mengedit, dan mengupload
kode (dikenal sebagai "sketches") ke papan Arduino. Arduino IDE
memungkinkan pengguna untuk menulis kode dalam bahasa pemrograman C/C++ dan
menguploadnya ke berbagai jenis papan Arduino. Kode yang ditulis disimpan
dengan ekstensi ‘.ino’. Terdapat dua versi utama dari Arduino IDE: IDE
1.x dan IDE 2.x. Versi 2.x menawarkan antarmuka yang lebih modern,
fitur autocompletion, dan debugger bawaan, serta perbaikan dalam kinerja
dibandingkan dengan versi sebelumnya. Arduino IDE adalah alat yang sangat berguna bagi
pemula maupun profesional dalam pengembangan proyek berbasis Arduino. Dengan
antarmuka yang sederhana dan banyaknya sumber daya serta komunitas yang
mendukung, Arduino IDE memudahkan pengguna untuk belajar pemrograman dan
elektronika. Setelah menulis kode, pengguna dapat menghubungkan papan Arduino melalui
USB dan mengupload sketch dengan menekan tombol upload. Proses ini akan
mengkompilasi kode dan mengirimkannya ke papan. Arduino IDE memungkinkan pengguna untuk mengimpor
library eksternal yang memperluas fungsionalitas proyek mereka, seperti
komunikasi dengan sensor atau modul lain.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Gambar Alat
B.Cara kerja
1.
Kondisi
Awal
- Lampu
indikator menyala merah, menandakan bahwa air habis dalam kondisi normal dan siap
digunakan.
- Sensor float
switch sensor mendeteksi air habis akan
mengirim sinyal ke atmega328P dan menggirim perintah ke pompa biar
menyala.
- Sensor
mendeteksi ketinggian air setengah, Lampu indikator menyala kuning.
- Sensor
mendeteksi ketinggian air sudah penuh Lampu indikator menyala hijau, dan
pompa motor mati
2.
Aktivasi
pompa Motor Dc
- Setelah
menerima perintah dari mikrokontroler, Pompa motor DC diaktifkan untuk
menggisi tanggi air.
3.
Kondisi
Saat mati
- Ketika mati, lampu
indikator berubah menjadi warna hijau. Hal ini menunjukkan bahwa air
sudah terisi penuh dan pompa akan aktif saat sensor mendeteksi air
habis Lampu indikator menyala
merah.
C. Hasil
D. Flowchart
E. Diagram Blok
F. Program
G. Skematik
V. KESIMPULAN
dari
perancangan dan pengembangan sistem pompa air otomatis berbasis
ATmega328P adalah sebagai berikut:
1.
Otomatisasi Efisien
Sistem berhasil mengotomatisasi pengendalian pompa air menggunakan
mikrokontroler ATmega328P. Pompa menyala dan mati secara
otomatis berdasarkan data dari sensor ketinggian air, menghilangkan kebutuhan
intervensi manual.
2.
Hemat Energi dan Waktu
Sistem hanya mengaktifkan pompa saat diperlukan, sehingga menghemat energi
listrik dan mengoptimalkan waktu pengguna. Pompa mati secara otomatis saat
tangki penuh, mencegah pemborosan air.
3.
Keandalan Sistem
Dengan logika kontrol yang sederhana namun andal, sistem dapat bekerja secara
terus-menerus tanpa gangguan selama sensor dan komponen lainnya berfungsi
dengan baik. Perlindungan terhadap lonjakan arus dan fitur keamanan lainnya
menjadikan sistem stabil dan tahan lama.
4.
Fleksibilitas
Implementasi
Sistem dapat diterapkan pada berbagai skenario, seperti tangki air rumah tangga
atau skala kecil lainnya. Komponen yang digunakan juga mudah diakses dan
ekonomis, membuat sistem ini cocok untuk berbagai kebutuhan pengguna.
5.
Peningkatan Kinerja
Manual
Dengan adanya alat ini, risiko kelalaian manual seperti lupa mematikan pompa
atau membiarkan tangki meluap dapat dihindari, sehingga meningkatkan efisiensi
operasional.
Kesimpulan Utama
Sistem pompa air otomatis berbasis ATmega328P
adalah solusi yang efektif, hemat biaya, dan andal untuk mengelola suplai air
secara otomatis, memenuhi kebutuhan rumah tangga atau skala kecil dengan
efisien.
VI. REFERENSI
https://www.researchgate.net/publication/330417785_Implementasi_Sistem_Pengontrolan_Tower_Air_Universitas_Klabat_Menggunakan_Mikrokontroler https://www.researchgate.net/publication/367581445_DESAIN_PROTOTYPE_SYSTEM_KONTROL_POMPA_AIR_ARDUINO_SEBAGAI_MODUL_PRAKTIKUM_MAHASISWA_PADA_LABORATORIUM_MEKANIKA_FLUIDA_DAN_MESIN_FLUIDA https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/arika/article/view/6333
Komentar
Posting Komentar